Anak Kurang Gizi, Jangan Buru-buru Dijejali Suplemen  

Reporter

Rabu, 26 Oktober 2016 18:03 WIB

Ilustrasi anak tidak mau makan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian suplemen memang tidak dianjurkan secara membabi-buta. Menurut dokter anak Yoga Devaera, suplemen disesuaikan dengan apa yang kurang pada anak. Misalnya, anak dengan tubuh kurang berat, alias underweight, diberi suplemen penambah nafsu makan yang berisi ekstrak sayur dan buah. "Kalau anak kurus karena kurang protein," katanya.

Spesialis nutrisi anak dan penyakit metabolik ini mengatakan rata-rata masalah gizi anak Indonesia adalah kurangnya zat besi dan seng. Kondisi tersebut bisa dideteksi dengan melihat kadar hemoglobin dalam darah.

"Tanda awal adalah wajah yang pucat," ujar Yoga. Kalau sudah parah, memang harus dibawa ke dokter. Tapi, sebelum kebablasan, dia menyarankan untuk memantau pola makan si kecil. Kalau kurang salah satu zat gizi, cari sumber yang sama yang bisa melengkapinya.

Ambil contohnya ikan karena terkadang ada anak yang memang alergi terhadap ikan. "Tapi jangan langsung dipukul rata dia alergi semua ikan. Bisa saja hanya satu jenis ikan," ujar Yoga.

Dia menyarankan agar kekurangan itu ditambal dengan telur atau minyak canola yang kaya nutrisi yang sama. "Itu adalah cara pemberian suplemennya," kata pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Suplementasi, kata dia, berjalan lebih baik dengan variasi makanan. Tidak mau makan nasi, ada pilihan sumber karbohidrat lain, yaitu kentang, singkong, atau ubi. "Makan itu proses belajar bagi anak, bukan instan," ujar Yoga.

Bila anak menolak atau muntah ketika dikenalkan pada satu makanan, orang tua dan pengasuh tidak boleh menyerah. Sebab, zat baru yang masuk ke lidah anak masih dianggap asing, baik bentuk maupun rasanya. "Kalau sudah lebih dari tiga kali dia menolak, memang dia tidak mau," ujarnya.

Orang tua dan pengasuh, tutur Yoga, harus mengenalkan jenis makanan secara berurutan dalam pertumbuhan anak. Dari yang cair, bertekstur halus, hingga sedikit kasar. Kalau terlewat salah satu proses, anak biasanya kesulitan menelan, yang terlihat dengan cara dia mengemut makanan.

Mengemut itu menunjukkan anak sudah kenyang atau dia tidak mampu mengunyah makanan yang diberikan. Jadi jangan melewatkan proses belajar makan agar kelak tidak ada masalah gizi.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Ketumbar, Manfaat dan Rasa Terbaiknya Ternyata Ada pada Akar
Vitamin C Jeruk Jepang Yuzu 3 Kali Lebih Banyak dari Lemon
Banyak Celah di Brokoli, Bagaimana Cara Mengolahnya?

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya