Jangan Panik jika Anda Mengalami Mastitis Saat Menyusui  

Reporter

Editor

Sandra

Jumat, 21 Oktober 2016 20:00 WIB

Seorang ibu menyusui sebagai bentuk protes di depan hotel Claridge, London, Inggris, 6 Desember 2014(dipublikasikan).

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak ibu baru yang belum mengenal istilah mastitis. Padahal, adalah hal yang biasa jika ibu menyusui mengalami mastitis.

Mastitis merupakan peradangan di jaringan payudara. Awalnya berbentuk benjolan yang berubah menjadi infeksi. Bila terjadi perubahan pada payudara seperti menjadi merah, keras, sakit, panas, dan bengkak, ibu tak perlu terlalu khawatir. Umumnya, peradangan ini akibat akumulasi kelebihan susu.

Menurut penelitian, kebanyakan perempuan mengalami mastitis di payudara sisi kanan. Karena sering kali bayi menyusui di sisi kiri. Hal ini menyebabkan timbulnya benjolan yang membuat ibu merasa sangat tidak nyaman, demam, dan menyakitkan. Mastitis menjadi salah satu penyebab terganggunya proses menyusui pada bayi. Tak jarang akibat mastitis ibu akhirnya menyerah, lalu memberikan susu botol kepada bayi.

Mastitis adalah pengalaman yang menyedihkan, namun dapat diatasi. Walaupun ibu mengalami mastitis, asupan ASI kepada bayi hendaknya tidak terhenti.

Umumnya mastitis terjadi pada tiga bulan awal setelah melahirkan, tepatnya pada minggu kedua atau ketiga masa menyusui. Pada bulan pertama, frekuensi ibu memberikan ASI kepada bayinya berlangsung satu jam sekali. Jika ibu mengalami mastitis, kondisi ini pasti terasa sulit.

Untuk mengatasi mastitis coba lakukan beberapa langkah dari laman Boldsky ini.
- Tetap menyusui pada payudara yang sakit. Lakukan pelekatan yang baik saat menyusui. Letakkan bantal di bawah bayi dalam pangkuan ibu, arahkan posisi dagu bayi ke saluran yang tersumbat.
- Kompres payudara dengan air hangat.
- Pijat payudara dari atas sampai puting, kondisikan payudara dalam keadaan hangat. Pijat dengan mendorong susu sampai ke bagian puting.
- Hindari mengenakan bra yang ketat, yang dapat menghambat aliran ASI.
- Jangan konsumsi obat-obatan tanpa konsultasi dengan dokter. Untuk tahap awal, obat yang disarankan untuk dikonsumsi adalah ibuprofen atau parasetamol, guna mengurangi peradangan serta rasa sakit. Jika rasa sakit berlanjut, konsumsi antibiotik, tapi konsultasikan terlebih dulu dengan dokter.

DINA ANDRIANI




Baca juga:
Suami Selingkuh, Bagaimana Sebaiknya Istri Bersikap?
Anda Masih Melajang? Ini Kata Zodiak
Penampilan! Syarat Pertama Pria Memilih Pasangan

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

9 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

16 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya