Menjajal Teh Susu Khas India di Kedai Teko Bandung

Reporter

Kamis, 6 Oktober 2016 13:09 WIB

Kedai Teko Bandung. foursquare.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kedai Teko merupakan kedai rumahan dengan furnitur sederhana yang kuno laksana di rumah nenek. Kedai ini beralamat Jalan Neglasari 4, Ciumbuleuit, Bandung, Jawa Barat.

Tutorial Makeup Eva Longoria


Pengunjung bisa memilih nuansa pemandangan dari berbagai sudut di Kedai Teko. Salah satu sudut favorit pengunjung adalah deretan kursi di sebuah balkon yang menghadap ke taman. Asyik jika ditemani secangkir chai tea, minuman andalan kedai Teko.

Kepulan asap dan aroma teh keluar dari teko yang menjadi ciri khas penyajian di kedai ini. Di balik kepulan itu, rajangan rempah membaur dengan teh yang sudah tercampur susu. Sangat menyegarkan. Rasa gurih mampir pertama di lidah, manis, dan kemudian hangat di tenggorokan.

Chai tea merupakan teh khas India yang dicampur susu dengan bubuhan kayu manis, cengkeh, dan jahe. Banyak pelanggan memesan teh macam ini. Chai tea dijadikan menu andalan. Selain menyajikan varian minuman teh lokal, Kedai Teko menyuguhkan teh dari mancanegara. Sebut saja teh Turki, teh obeng Singapura, teh hijau Jepang, atau teh sarapan dari Inggris. Semuanya terangkum dalam 20 lebih varian teh.

Untuk pilihan kudapan, pengunjung bisa mencoba poffertjes, pancake dari Negeri Kincir Angin yang dilumuri gula merah dan gula bubuk. Dihidangkan panas langsung dari wajan panggangan, dilengkapi dengan kinca (gula merah cair) dan gula halus, pas sekali untuk menemani nikmatnya menyeruput teh di tengah udara dingin. Rasa manis gula merah cair pun legit meresap ke dalam poffertjes yang terasa gurih. Tambah manis apabila dicocol gula pasir. Kedai ini juga menyediakan pasta, ravioli, sandwich, aneka masakan nasi goreng, dan sup. Semua diracik dengan resep rumahan.

Harga makanan dan minuman di kedai yang kerap menjadi tempat kongko mahasiswa ini cukup terjangkau. Para pengunjung Kedai Teko kebanyakan pelanggan tetap. Kenikmatan kedai ini hanya diketahui orang melalui mulut ke mulut. Karena itu, tak ada papan nama besar di depan kedai.

Bagaimana ceritanya Kedai Teko bermula? pemiliknya, Tetsi Satmoko Waworoento mengaku tak pandai memasak dan tak pernah punya keinginan mengelola kedai. Dia hanya seorang ibu rumah tangga yang sempat mengenyam pendidikan di Utrecht, Belanda. Empat anaknyalah yang memaksa Tetsi membuat kedai. Pada 1996 kedai berdiri. "Agar saya terus berkegiatan," kata oma yang sudah memiliki tujuh cucu ini.

Konsep Tetsi dalam membuat kedai sangat sederhana, dia hanya ingin dirinya dan pelanggannya senang dan nyaman. Yang baru pertama kali datang ke kedainya tidak merasa canggung. Pendekatannya dengan cara berbincang dengan pengunjung membuat suasana jauh lebih intim. "Kita semua cari senang, toh?" kata mantan guru bahasa Belanda di Universitas Parahyangan, Bandung, itu.

Di kedai ini, selain menikmati teh, pengunjung bisa mendengarkan sejarah teh dari Tetsi. "Saya tahu sedikit soal sejarah teh, dan semua yang ingin tahu bisa ngobrol soal teh di sini," ujarnya dengan sedikit merendah. Kedai ini bagi pengunjung seperti Laksmana Mulai suasana yang nyaman menjadikan tempat ini cocok untuk menyatakan cinta.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Tip Menghindari Ruam pada Bayi
Identifikasi Awal Autisme Dapat Dideteksi Lewat Gadget
Rebutan Saung Sangkar Burung di Restoran Saung Layaran Ancol

Berita terkait

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

29 hari lalu

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.

Baca Selengkapnya

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.

Baca Selengkapnya

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.

Baca Selengkapnya

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.

Baca Selengkapnya

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.

Baca Selengkapnya

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.

Baca Selengkapnya

Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.

Baca Selengkapnya