Apa Beda Gelisah dan Depresi? Ini Kunci & Tandanya

Reporter

Rabu, 25 Mei 2016 06:05 WIB

Ilustrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang masih menganggap negatif para penderita depresi atau kegelisahan (anxiety). Pandangan terhadap para penderita itu berbeda dengan pandangan terhadap para penderita penyakit lain.

Contohnya, bila seseorang mengaku terserang kanker atau penyakit jantung, banyak dukungan yang mengalir kepadanya. Namun, bila seseorang mengaku menderita depresi atau terus merasa gelisah, orang tidak tahu harus berbuat apa atau bagaimana cara memberikan dukungan.

Stigma penyakit mental sudah telanjur negatif. Namun, ingatlah, mereka yang mengalami masalah dengan mental juga butuh dukungan. Lalu apa bedanya kegelisahan dan depresi?

Di Amerika Serikat, 18 persen dari 48 juta orang dewasa atau berusia di atas 18 tahun menderita kegelisahan. Kegelisahan adalah masalah mental yang biasanya ditunjukkan lewat rasa khawatir berlebihan. Bila tak sampai berlebihan atau mengganggu aktivitas, kegelisahan adalah hal biasa.

Ciri-ciri orang yang mengalami kegelisahan biasanya adalah resah, mudah tersinggung, kesulitan mengontrol rasa khawatir, bermasalah dengan tidur, sering panik, gugup bila banyak orang di sekitar, dan sering mengakibatkan gemetar, keringat dingin, serta wajah memerah.

Sedangkan depresi adalah masalah mental yang lebih mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebanyak 350 juta orang dari berbagai usia di seluruh dunia diperkirakan menderita depresi.

Kebanyakan penderita adalah wanita. Depresi mempengaruhi cara berpikir, bertindak, perasaan, serta mempengaruhi kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, makan, dan tidur.

Ciri lain para penderita depresi adalah merasa gelisah atau sedih, pesimistis, gampang marah, merasa bersalah, tak berguna, dan tak berdaya. Penderita depresi juga sering kehilangan minat pada hobi dan kesenangan beraktivitas, kehilangan energi dan merasa lelah, berjalan dan berbicara lebih lambat, sulit berkonsentrasi, mengingat, atau membuat keputusan.

Yang lebih para bila pada penderita depresi ini sudah kehilangan nafsu makan dan membuat berat badan mereka turun drastis. Bahkan sampai berpikir untuk bunuh diri. Kegelisahan dan depresi bisa menyerang usia berapa pun, tapi biasanya pada masa anak-anak dan memasuki usia dewasa.

Penyebab masalah mental tersebut beragam, dari keturunan, kepribadian, sampai kejadian dalam hidup. Untuk mengatasi dua masalah mental itu, dibutuhkan psikiater atau dokter yang khusus menangani masalah kejiwaan seperti itu atau bisa juga dengan terapi.

OBSERVER | PIPIT



Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya