TEMPO.CO, Denpasar - Sebuah terobosan untuk menggencarkan pengolahan sampah plastik dari air minum dalam kemasan dilakukan melalui proyek Bottle2Fashion. Proyek ini akan mengolah botol-botol minuman menjadi aneka pakaian dan kebutuhan fashion lainnya.
Inisiasi untuk memulai proyek tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Danone Aqua dengan H&M Indonesia, Senin malam, 4 September 2017 di Kuta, Bali. Acara yang dihadiri oleh Deputi Bidang Kedaulatan Maritim, Kementerian Koordinator Maritim Arif Havas Oegroseno ini juga menandai pembentukan Alliance for Marine Plastic Solution Forum.
Menurut Presiden Direktur Danone Aqua, Corine Tap, pihak Aqua bertugas mengumpulkan sampah plastik di kepulauan seribu. Kemudian sampah plastik akan dikirim ke unit bisnis daur ulang di Tangerang untuk dipilah, dicuci dan dicacah. Setelah itu, hasil cacahan botol plastik dikirimkan ke pabrik tekstil garmen PT Kahatex yang merupakan mitra kerja PT H&M.
“Di sini diproses menjadi tekstil sampai produk fashion siap pakai,” ujarnya. Produk yang saat ini sudah diuji coba adalah sarung tangan dan kaos kaki, dan diharapkan sudah bisa diluncurkan dalam skala massal pada Maret 2018.
Sementara itu, pihak H&M yang diwakili Country Manager Production Indonesia, Jessica Vilheimsson menyatakan proyek ini sesuai dengan visi mereka untuk mengembangkan ekonomi sirkular. Yakni, menggunakan 100 persen material daur ulang atau material yang berasal dari sumberdaya berkelanjutan. H&M sendiri adalah perusahaan fashion internasional yang didirikan di Swedia pada 1947 yang memiliki lebih dari 4,500 toko di 67 negara.
Baca Juga:
ROFIQI HASAN
Berita lainnya:
Fakta Dibalik Gaun Seksi Putri Diana, The Revenge Dress
Raisa dan Artis Bak Putri Negeri Dongeng dengan Gaun Elie Saab
10 Model dengan Bayaran Termahal di Fashion Show Victoria's Secret