Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dompet Kosong di Tanggal Tua, Mungkin Ini Penyebabnya

image-gnews
Ilustrasi menghitung uang. shutterstock.com
Ilustrasi menghitung uang. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Uang adalah sumber masalah besar bagi banyak anak muda, yang selalu kehabisan uang sebelum akhir bulan. Penyebabnya entah karena pendapatan yang kurang atau karena buruk dalam pengelolaan uang.

Mungkin banyak orang bilang jika "uang itu bukan apa-apa" atau bahwa sebaiknya Anda mengejar mimpi dan uang akan datang dengan sendirinya. Akan tetapi, bagi profesional muda yang sedang berusaha meraih mimpi, punya cukup uang sampai akhir bulan adalah hal penting.

Berdasarkan penelitian JobStreet Indonesia, terdapat lime tipe keuangan seseorang dan masalah yang sering dihadapi generasi muda sehingga mereka selalu kehabisan uang sebelum akhir bulan. Berikut analisis setiap tipe orang dengan pengelolaan keuangan yang buruk.

1. Ke mana uang saya?
Mungkin ini adalah hal umum yang sering dilontarkan anak muda, akan tetapi mereka gagal untuk menemukan jawabannya. Jika Anda lulusan baru mungkin Anda adalah korban yang paling bawah dari permasalahan ini karena belum mempunyai kepandaian mengatur uang yang sudah dimiliki oleh orang yang sudah bekerja. Akan tetapi, hal ini tidak berarti Anda harus membiarkan hal ini terus berlangsung.

Masalah: Anda punya “kebocoran-kebocoran” kecil atau di beberapa kasus, “lubang-lubang” besar dalam anggaran yang merupakan alasan kenapa Anda tidak bisa benar-benar melacak kemana uang pergi.

Solusi: Untuk pemula, Anda sebaiknya menciptakan sebuang anggaran bulanan untuk memonitor pengeluaran. Ada panduan dari budgeting apps yang tersedia secara daring untuk mempermudah Anda menciptakan sebuah anggaran.

Maka, jangan membiasakan menggunakan kartu kredit ketika Anda melakukan transaksi. Hal ini akan membuat Anda lebih waspada akan jumlah yang dihabiskan. Pada akhirnya, simpanlah semua nota pembelian atau gunakan ponsel sehingga Anda mempunyai bukti yang nyata akan jumlah uang yang sudah dihabiskan.

2. Sudah membuat anggaran, tapi tidak pernah berhasil
Banyak orang yang dengan antusias meninggikan anggaran yang mereka pikir akan menyelesaikan semua masalah finansial. Penganggaran, jika dilakukan dengan tepat, dapat membantu Anda memotong pengeluaran dan menghemat sejumlah uang. Akan tetapi, konsep membuat anggaran lebih dari melacak pengeluaran dan membatasi diri dari membeli sesuatu karena hal tersebut tidak ada dalam daftar.

Masalah: Anda memperlakukan anggaran hanya sebagai sebuah daftar dari apa yang harus Anda lakukan dan apa yang harus dibeli daripada sebuah rencana atau rangkaian langkah yang harus diikuti dengan baik.

Solusi: Perlakukan anggaran sebagai peta perjalanan. Jadi, Anda perlu untuk berpegang pada hal tersebut dan dengan konstan mengembangkannya sehingga akan lebih menghemat uang seiring berjalannya waktu. Ingatlah bahwa tiga atau empat bulan pertama dari pembuatan anggaran akan berat.

Akan tetapi, seiring dengan perjalanan maju, Anda akan melihat bagaimana Anda akan lebih mudah berpegang pada anggaran tersebut. Sekali menguasai seni pembuatan anggaran, Anda akan mampu untuk merencanakan pengeluaran sesuai dengan anggaran tersebut tanpa usaha dan kesulitan berarti.

3. Apakah sudah saatnya gajian?
Anda telah menghabiskan hampir semua uang dan tapi tetap masih ada satu minggu sebelum gajian selanjutnya. Apa yang Anda lakukan? Banyak profesional muda yang menghabiskan uang gaji mereka tanpa biaya makanan, listrik, atau yang lainnya. Hal ini adalah kenyataan dari kehidupan bekerja dan sangat umum terjadi. Hal baiknya adalah siklus hidup dari gaji satu ke gaji selanjutnya dapat dihentikan dengan beberapa perkiraan sederhana.

Masalah: Anda menghabiskan terlalu banyak, menabung terlalu sedikit (atau tidak sama sekali), dan memiliki pandangan sempit akan keuangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Solusi: Pertama-tama, tidak memalukan untuk hidup dari gaji satu ke gaji selanjutnya. Apa yang tidak dapat diterima adalah para profesional yang bekerja keras, yang terjebak dalam situasi seperti itu, ketika beberapa langkah sederhana dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Hati-hati melacak pengeluaran dan membuat anggaran pengeluaran dapat membantu Anda mematahkan siklus mengerikan akan hidup dari gaji satu ke gaji selanjutnya. Di atas hal tersebut, Anda dapat juga menemukan dan menjaga berbagai aliran penghasilan sehingga tidak akan harus terlalu bergantung pada gaji.

4. Mengapa saya belum bisa menabung apapun?
Mendapatkan penghasilan sendiri dan mampu membeli barang-barang merupakan kesenangan dari menjadi profesional muda. Akan tetapi, menghabiskan uang juga bisa lepas kendali dan menemukan bahwa diri Anda tidak mampu menabung sama sekali.

Terlihat terlalu dini untuk menabung untuk masa depan pada beberapa tahun pertama sebagai profesional yang bekerja. Akan tetapi sebaiknya Anda bergegas mengamankan masa depan finansial sedini mungkin.

Masalah: Anda meletakkan pengeluaran terlebih dahulu dan menabung urusan kedua. Anda memprioritaskan pengeluaran dan menghabiskan sebagian besar (jika tidak semua) uang untuk hal-hal yang Anda pikir perlu dan berakhir dengan tidak punya uang tersisa untuk rekening tabungan.

Solusi: Lakukan sebaliknya. Rencanakan seberapa banyak Anda perlu menabung dan kemudian menggunakan seberapapun yang tersisa untuk pengeluaran dan kebutuhan harian. Hal ini kelihatannya sebuah pengukuran drastis akan tetapi Anda dapat selalu memulai dengan jumlah kecil dan menambah jumlah tabungan dengan bertahap. Teknik menabung ini juga melatih Anda untuk membuat anggaran dengan lebih bijak karena Anda dipaksa bekerja dengan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya.

5. Kapankah saya akan keluar dari utang?
Utang adalah suatu hal berbahaya ketika tidak dapat dikendalikan. Hal inilah mengapa profesional muda sebaiknya menghindari jumlah utang yang besar karena akan jadi beban keuangan utama yang dapat dialami siapa saja. Hal ini bisa menyebabkan tingkat stres dan kekhawatiran yang signifikan ketika tidak dengan tepat ditangani. Akan tetapi, yang terbaik adalah menanganinya sebelum lepas kendali.

Masalah: Sebagian besar orang yang tidak mampu mengatur utang  mengingkari kondisi keuangan mereka yang sebenarnya. Utang hanya akan menjadi problema ketika Anda menghadapinya sebelumnya.

Solusi: Mengatur utang pastinya memaksa kita mampu memperkirakan langkah dan bertanggung jawab untuk menjaganya. Seperti halnya menabung, mengatur utang seharusnya mudah jika Anda memang punya keinginan melakukannya. Memotong pengeluaran mungkin sulit, akan tetapi hal ini merupakan sebuah pengorbanan yang akan sepadan sekalinya Anda mampu mengatur utang.

BISNIS

Artikel lain:
Rumah Tumbuh Kaum Urban, Ruang Sempit Terasa Lapang
Vitamin D Bukan Cuma buat Tulang, Simak Manfaat Lainnya
Jangan Lihat Warna Makanannya, yang Penting Sehat dan Lezat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

1 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

1 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

2 hari lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Ilustrasi belanja / kelas menengah. ANTARA/Adwit B Pramono
OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

4 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

20 hari lalu

Ilustrasi Tunjangan Hari Raya (THR). Foto : humasprovkaltara
Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

Untuk mencegah pemborosan, ada baiknya uang THR digunakan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat dan dikelola sebaik mungkin. Berikut tipsnya.