TEMPO.CO, Jakarta - Seringkali anak ribut karena berebut mainan. Umumnya orang tua meminta anak yang besar untuk mengalah. Lebih baik orang tua mengajarkan anak untuk berkompromi.
Psikolog perkembangan anak, Rose Mini, mengatakan kompromi bisa diajarkan kepada anak sejak usia 4 atau 5 tahun. Di usia ini perkembangan kognitif anak menyangkut hal-hal yang konkret, atau disebut concrete operation cognitive.
Pada periode ini, anak tak akan mengerti jika diberi penjelasan tentang definisi kompromi, negosiasi, atau diplomasi. Karena itu, cara mengajarinya dilakukan dengan bentuk permainan nyata.
Misalnya saat bermain. Tidak jarang anak berebut untuk lebih dulu. Kondisi seperti ini bisa terjadi pada anak balita hingga anak kelas III sekolah dasar. Untuk anak yang sudah duduk di bangku SD, tentu bisa diarahkan agar berunding, siapa yang main lebih dulu.
Namun, tidak jarang di antara mereka tak ada yang mau mengalah. Inginnya menang sendiri, sebagaimana anak usia TK dan prasekolah. Ketika dua anak berebut, tidak bisa menyelesaikan masalah mereka, diperlukan keterlibatan orang ketiga. Dalam hal ini, keluarga atau orang terdekat lainnya.
"Misalnya saat main mobil-mobilan, ibu bisa mengarahkan si A duluan lima kali, setelah itu ganti si B," ujar psikolog yang biasa dipanggil Bunda Romi ini, mengilustrasikan kepada Tempo, Jumat lalu.
Orang ketiga tentu tidak selamanya dilibatkan. Setelah perkembangan interpersonal anak baik, keterlibatan itu harus mulai dikurangi.
Menurut Bunda Romi, mengajari anak berkompromi secara tidak langsung juga melatih anak berdiplomasi dan menumbuhkan rasa empati kepada teman sepermainan dan lingkungan sekitar, yang pada akhirnya mendorong perkembangan interaksi sosialnya.
Apa yang terjadi pada Nia dan Ryan, menurut Romi, bisa saja karena Rachma telah membiasakan sejak dini. Sehingga anak yang masih duduk di kelas III SD bisa berdiplomasi dengan sang kakak untuk dapat bermain origami. Sedangkan sang kakak memiliki rasa empati kepada adik, dan memberinya kesempatan memakai diary.
Berita lainnya:
Keajaiban Aroma Rosemary buat Daya Ingat Anak
Loofah, Membersihkan atau Sarang Kuman? Ini Penelitiannya
Mengapa Bayi Tak Boleh Minum Air Putih?