TEMPO.CO, Jakarta - Pernikahan dimaksudkan untuk seumur hidup. Beberapa pasangan berhasil hidup bahagia, sedangkan yang lain berakhir dalam kesengsaraan.
Beberapa hubungan bisa berjalan tidak baik. Ketidakcocokan bisa menjadi alasan. Ketika pernikahan gagal, tidak ada keharusan untuk melanjutkan hubungan disfungsional hanya untuk terus bersama-sama.
Melanjutkan hidup bersama pasangan yang kasar bukanlah pilihan yang baik. Stres dan depresi, cepat atau lambat, akan Anda alami. Ketika memutuskan hubungan berakhir, adalah bijaksana untuk melakukan introspeksi dan merenungkan alasan di balik apa yang salah.
Dan jika pasangan cukup bijaksana untuk mengakhiri penderitaan, Anda bisa saling bergerak untuk menjalani hidup damai, bahkan jika itu berarti tinggal terpisah.
Berikut tanda-tanda pernikahan mulai berjalan ke arah yang tidak diharapkan:
Tanda #1
Bila Anda memiliki bertengkar hebat dengan pasangan, apakah Anda akan menceritakan itu kepada teman? Umumnya, Anda ingin untuk menutupi sisi jelek dari hubungan Anda dan hanya menampilkan sisi indahnya saja kepada dunia. Tapi jika Anda sudah mulai mengumbar adu argumen yang terjadi antara Anda dengan pasangan kepada teman-teman, maka itu tandanya Anda telah mencapai titik di mana Anda tidak menghargai hubungan Anda berdua lagi.
Tanda #2
Jika ingatan tentang pertengkaran di masa lalu dengan pasangan terus menyiksa Anda sepanjang waktu, mungkin Anda telah mencapai titik di mana Anda sadar menyesali hubungan yang dijalani.
Tanda #3
Jika Anda mulai bersikap defensif terhadap pasangan, maka Anda harus menetapkan pikiran terhadap hubungan.
Tanda #4
Apakah Anda merasa seperti hidup terjebak? Jika Anda terus menyesali keputusan hubungan setiap saat, maka Anda mungkin perlu membicarakannya dengan pasangan segera. Apakah Anda berdua memiliki perbedaan yang tak berujung? Mungkin sudah waktunya untuk melanjutkan hidup secara masing-masing.
Tanda #5
Pernahkah di tengah-tengah adu argumen Anda meminta pasangan untuk keluar dari kehidupan Anda? Atau, apakah pasangan mengatakan hal yang sama kepada Anda? Meskipun Anda berdua kemudian meminta maaf satu sama lain, kasus seperti ini membuat hubungan pahit.
Tanda #6
Apakah kemarahan membuat Anda menggunakan kekuatan fisik untuk melampiaskan emosi? Itu berbahaya. Itu adalah titik awal dari kekerasan fisik yang tidak sehat.
Tanda #7
Apakah Anda berdua bertengkar bahkan di depan anak-anak? Atau, bahkan ketika Anda berdua tengah berada di tempat liburan romantis? Apakah Anda berada pada fase di mana percakapan singkat sekalipun tidak berjalan lancar karena perbedaan pendapat? Nah, dalam kasus seperti itu, lebih baik untuk mengambil keputusan akhir, bukannya membuat neraka dalam hidup masing-masing.
Tanda #8
Apakah Anda merasa terganggu dan kesal terhadap sentuhan pasangan? Apakah Anda saling tolak secara fisik juga? Maka duduk dan pikirkan lagi soal hubungan ini.
BOLDSKY | LUCIANA
Baca juga:
Rahasia Oprah Winfrey Turunkan Berat Badan hingga 20 Kilogram
Strategi agar Produksi ASI Berlimpah
Jika Perempuan Salah Paham terhadap Pria