TEMPO.CO, Jakarta - Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud sedang menikmati liburan di Bali. Dia tak membawa seluruh pangeran dan keluarga besar dalam kunjungan kenegaraan yang diakhiri dengan rekreasi itu.
Di mata keluarga, Raja Salman dikenal sebagai sosok yang tegas. Dia tak segan menghukum anggota keluarga kerajaan yang melanggar peraturan. Selama 48 tahun (1963-2011) menjadi Gubernur Riyadh, Raja Salman mempertahankan penjara kecil untuk mengunci bangsawan yang nakal.
Artikel terkait:
Putri Raja Arab Pilih Gigi Hadid di Sampul Vogue Arabia
Putri Raja Arab: Gila Belanja, Modis, dan Hampir Dipenjara
Putri Raja Arab Sewa 41 Kamar Hotel di Paris Selama 5 Bulan
"Kalau bukan raja, siapa lagi yang bisa mendisiplinkan seorang pangeran?" ujar seorang penulis Inggris yang memperhatikan kehidupan keluarga kerajaan Arab Saudi, Robert Lacey. "Salman memiliki otoritas besar dalam keluarga. Dia dicintai dan ditakuti. Anak gurun yang jujur."
Kendati Raja Salman punya penjara khusus buat para bangsawan bandel, belum terungkap siapa saja yang pernah dijebloskan ke sana. Apakah mungkin putrinya sendiri, Hassa, yang hampir tersangkut masalah hukum di Paris, Prancis, karena menyuruh pengawalnya membunuh warga sipil atau kenakalan "kecil" lain di lingkup istana?
Seorang pebisnis di lingkaran keluarga kerajaan Arab Saudi, Nasim Chowdhury, mengatakan Raja Salman merupakan sosok penengah dalam perselisihan keluarga kerajaan. "Dia arbiter di antara sayap liberal dan konservatif keluarga," kata dia.
Raja Salman juga dikenal sebagai sejarawan keluarga kerajaan. "Dia sosok sentral dalam keluarga," kata Lacey. "Banyak orang mengatakan dia sangat mirip ayahnya dalam hal penampilan dan perawakan."
Raja Salman dianggap sukses mendidik anak-anaknya. Pangeran Sultan, misalnya, merupakan pangeran pertama Arab yang terbang ke ruang angkasa dengan pesawat ulang alik Discovery pada 1985. Kakaknya, Faisal, menjadi gubernur provinsi Madinah dan Abdulaziz menjabat wakil menteri perminyakan.
Raja Salman sangat terpukul atas kematian kedua putranya karena penyakit jantung. Raja Salman juga memiliki masalah punggung dan pernah menjalani operasi di Amerika Serikat pada 2010. Karena itu, menurut Simon Henderson dari The Washington Institute for Near East Policy, terkadang Raja Salman tampak bugar dalam beberapa saat, tapi tiba-tiba drop beberapa menit kemudian.
WASHINGTON POST | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Kiat Memahami Orang Tua Lanjut Usia
Hindari 5 Kata yang Bikin Karirmu Mundur
Pembelajaran Manajemen Keuangan pada Anak