Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Toton Wakili Asia Pasifik di International Woolmark Prize 2017

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Toton Januar. instagram.com
Toton Januar. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Label fashion TOTON yang dimotori duo perancang Toton Januar dan Haryo Balitar, mewakili wilayah Asia Pasifik untuk ronde final International Woolmark Prize kategori busana wanita di kota Paris, Prancis. Kepesertaan mereka dilakukan setelah memenangkan ronde Asia di Hong Kong pada 12 Juli 2016. Negara lain yang ikut dalam ronde Asia adalah Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Tiongkok.

TOTON merupakan salah satu label yang telah terkurasi menjalani program pengembangan kapasitas Indonesia Fashion Forward (IFF), yang diselenggarakan Jakarta Fashion Week (JFW). Femina Group (penyelenggara JFW) adalah mitra IWP untuk menyaring peserta lomba ini, dan sempat mengajukan delapan nama, sebelum akhirnya pihak IWP memilih TOTON. Selain itu dipilih dua label Indonesia lain, yaitu Major Minor Maha dan Vinora.

Dalam kreasi yang dipersembahkan pada ronde Asia, TOTON menggunakan benang wol Merino, yang kemudian diproses menjadi kain tenun dengan melibatkan perajin dari Garut, Jawa Barat. Untuk ronde final, TOTON menarik inspirasi dari rockcave painting dan pakaian bangsawan Jawa dan Bali.

Kunjungan ke Gua Leang-Leang di Makassar, Sulawesi Selatan, ternyata masih memberi kesan kuat bagi Toton. Dalam konferensi pers di Gedung Femina beberapa waktu lalu, Toton mengakui, salah satu persiapan TOTON adalah pelatihan khusus yang diselenggarakan oleh The Woolmark Company terkait wol. Pelatihan tersebut sangat berguna, terutama untuk menambah pengetahuan tentang pengolahan bahan wol.

Meski mengikuti kategori busana wanita, TOTON justru mempertimbangkan bangkitnya isu feminisme, dan koleksi ini sendiri banyak dipengaruhi siluet busana pria. Dengan inspirasi tersebut, TOTON ingin mengangkat kesan wanita yang kuat dengan warna yang feminin dan bentuk yang tetap lembut.

“Teknik dan tekstur yang diperlihatkan TOTON membuat kita melihat wol dengan perspektif baru. Kontemporer dan relevan,” kata Christopher Raeburn, juri dalam babak regional Asia. TOTON juga berhasil menjembatani konteks atau identitas lokal dengan selera internasional yang kontemporer. “Perspektif inilah yang diperlukan dalam ranah industri mode sekarang, di mana terlalu banyak produk yang mirip."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

IWP diselenggarakan sejak 1953 oleh The Woolmark Company, perusahaan asal Australia yang dimiliki asosiasi petani wol. Australia adalah pemasok kain wol terbesar dunia untuk dunia tekstil dan garmen. Tak sedikit alumni pemenang The Woolmark Prize yang kini diakui sebagai pemain unggul dalam ranah mode global, misalnya Yves Saint Laurent dari Prancis, Karl Lagerfeld dari Jerman, Rah1ul Mishra dari India, serta Public School dari Amerika Serikat.

Banyak pula nama besar yang sempat hadir dalam panel penjurian, seperti Donatella Versace, Frida Giannini, Franca Sozzani, dan Victoria Beckham. Untuk bisa dinominasikan dalam The Woolmark Prize, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut adalah desainer menswear ataupun womenswear, solo atau tim kecil yang terdiri dari maksimal tiga orang, warga negara Indonesia, memiliki maksimal 6 tahun pengalaman dalam bisnis mode dan maksimal 30 outlet ritel, serta siap memproduksi koleksinya dalam jumlah besar.

Pemenang The Woolmark Prize wajib menjual koleksi mereka ke mitra Woolmark. Satu periode kompetisi membutuhkan waktu selama 21 bulan, mulai dari proses nominasi, penjurian, sampai akhirnya karya-karya para pemenang dijual di berbagai ritel yang bermitra dengan Woolmark, seperti Saks 5th Avenue New York, Harvey Nichols London, dan Isetan Jepang.

BISNIS

Baca juga:
Anda Tergolong Tipe Orang Cerdas?
Penyebab Anak Laki-laki Dominan di Ilmu Eksak
Melania Trump Pilih Klasik Elegan, Ivanka Trump Tampil Modern

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

6 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

6 hari lalu

Model memperagakan busana saat mengikuti acara Embrance The Spirit of The Dragon Lunar Year di Sarinah Mall, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Gelaran tersebut diikuti oleh sejumlah desainer ternama seperti Amanda Hartanto, Batik Chic, Brainstones, Ciel, Ghea, Goldmart, Roemah Kebaya, hingga Tulola. TEMPO/ Febri Angga Palguna
5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.


Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

10 hari lalu

Produk fesyen Mylea dari Mycotech Lab (MYCL) yang terbuat dari jamur miselium (mycelium). Dok: MYCL
Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

13 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

19 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

27 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

32 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

36 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

47 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

4 Maret 2024

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.