Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ni Made Sekardi, Penebar Virus Sedekah Ilmu

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ni Made Sekardi. TEMPO/ Pito Agustin Rudiana
Ni Made Sekardi. TEMPO/ Pito Agustin Rudiana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ni Made Sekardi tak pernah lupa pengalaman pahit saat hendak mengikuti pelatihan bisnis yang diadakan sebuah lembaga pendidikan di Yogyakarta pada 2013. Dia ingin mendapatkan ilmu untuk mengembangkan usaha percetakan yang digelutinya dan menjadi pengusaha sukses. Sekar tetap datang ke pelatihan tersebut meski dia baru membayar Rp 500 ribu dari ongkos pelatihan sebesar Rp 3 juta. “Suami sudah mengingatkan, saya tak mungkin bisa ikut karena belum lunas,” kata Sekar kepada Tempo, Minggu 11 Desember 2016.

Kekhawatiran suami Sekar, Priyono, itu nyata adanya. Panitia melarangnya mengikuti pelatihan. Perasaan sedih, kecewa, dan marah bercampur aduk ketika ia kembali ke rumah dengan tangan hampa. Kenangan masa kecil kembali terngiang ketika ayah Sekar berpulang, sehingga dia terpaksa bekerja membantu mencari uang dengan membuat kerajinan tangan. Bahkan dia tak mampu membayar formulir pendaftaran ujian masuk perguruan tinggi negeri senilai Rp 70 ribu.

Sejak itu, Sekar bertekad untuk tidak perhitungan soal ilmu. Tapi dia tak tahu harus memulai dari mana. Lambat laun bisnis yang digeluti bersama suaminya, D’Sekar Printing, mulai menggeliat. Punya sedikit modal dan jejaring pertemanan membuat Sekar mantap membentuk komunitas Sedekah Ilmu pada 14 Februari 2015, lalu berbentuk yayasan enam bulan setelahnya.

Awalnya mereka menggelar pelatihan pemasaran melalui media sosial yang dimentori rekan-rekan Sekar. Jumlah peserta yang mendaftar mencapai 50 orang, sedangkan kapasitas ruang pelatihan, yang tak lain adalah kantor D’Sekar Printing, hanya mampu menampung separuhnya. Walhasil, kelas pelatihan dibagi pagi dan sore. “Tidak ada peserta yang membayar dan mentor pun tak dibayar. Semua atas dasar sukarela,” ujar Sekar.

Sukses dengan pelatihan awal, Sekar kembali menggelar kegiatan serupa beberapa pekan kemudian. Tak disangka, minat para peserta di acara berikutnya membeludak hingga 500 orang. Sekar kelimpungan melayani mereka karena kapasitas ruangan dan peralatan yang terbatas. Bermodal uang urunan, Sekar bersama teman-temannya menyewa gedung di Kotabaru.

Sedekah Ilmu ini juga menggelar kelas reguler, seperti bisnis properti, motivasi, dan bahasa. Kelas keterampilan teknisi servis mesin cuci, televisi, hingga pembuatan pupuk organik pun ada. Semua itu tak terlepas dari dukungan para relawan yang tergugah berbagi pengetahuan sesuai dengan latar belakang keilmuan masing-masing.

Pemilik usaha kue Klarisan Bakery, Lalitya Xaviera, 30 tahun, adalah salah seorang “lulusan” Sedekah Ilmu. Setelah rutin mengikuti berbagai pelatihan, dia semakin lincah berbisnis. Lalitya lantas memberi imbal jasa atas pengetahuan cuma-cuma yang dia terima dengan cara menjadi mentor. “Kontribusi dari kami tak harus bersifat materiil,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberhasilan Sekar menggerakkan Sedekah Ilmu tecermin dari ribuan alumnus yang tak hanya berasal dari Yogyakarta, tapi juga kota-kota lain, yakni Surabaya, Purworejo, dan Sukoharjo. Bahkan dia meladeni permintaan untuk mendatangkan mentor ke Pontianak, Bali, dan Bengkulu. Pembiayaan kegiatan, menurut Sekar, diperoleh dari kocek pribadi pengurus dan sumbangan tak mengikat. Tercatat ada 12 pengurus yang menggawangi kegiatan Sedekah Ilmu. Jumlah itu belum termasuk 20 tenaga pengajar sukarela, seperti blogger Arief Ramadhan, spesialis Twitter untuk bisnis Taufik Iswara, juga ahli ilmu branding Budi.

Kerja keras Sekar dan rekan-rekannya kini berbuah pengakuan. Pada Sabtu, 10 Desember lalu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memintanya memberikan motivasi tentang berbagi ilmu di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. “Sedekah ilmu itu tak harus menunggu pintar. Lebih baik diajarkan daripada ilmu ikut terkubur ketika kita mati,” katanya.

NI MADE SEKARDI
Tempat, tanggal lahir: Nagasepaha, Singaraja, Bali, 25 Oktober 1983
Suami: Priyono
Pendidikan:
- SD Negeri 1 Desa Nagasepaha Buleleng (1990-1996)
- SLTPN 3 Sukasada (1996-1999)
- SMAN 2 Denpasar Bali (1999-2002)
Pengalaman:
- Inspirator Puspa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
- Pelatihan Manajemen Rumah sakit di Medika Farma Husada, Yogyakarta (2002-2003)

PITO AGUSTIN RUDIANA | RIKY FERDIANTO

Berita lainnya:
Restoran `Perompak` Nan Elegan
Olah Fisik Plank Sedang Naik Daun, Apa Itu?

6 Perilaku yang Menghancurkan Hubungan Cinta

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi (KPH Aksi Yogyakarta) melaporkan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo karena dugaan sejumlah pelanggaran jelang masa pemilihan kepala daerah atau pilkada. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


4 Tahun Sudjiatmi Notomiharjo Berpulang, Jokowi Pernah Gagal Total karena Langgar Nasihat Ibunya

38 hari lalu

Joko Widodo alias Jokowi bersama Ibunya  Sudjiatmi Notomihardjo saat diwawancarai TEMPO di
4 Tahun Sudjiatmi Notomiharjo Berpulang, Jokowi Pernah Gagal Total karena Langgar Nasihat Ibunya

Sudjiatmi Notomiharjo, ibunda Jokowi telah berpulang 4 tahun lalu. Ini kedekatan Jokowi dan ibunya, dan pengakuan pernah langgar nasihat ibunya.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

56 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat