Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siti Retnanik, `Bidan` Pengusaha Perempuan Kepercayaan Risma  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Siti Retnanik, 'bidan' para ibu pengusaha kecil menengah dan mikro di Kota Surabaya, Jawa Timur. (Muhammad Syarrafah/TEMPO).
Siti Retnanik, 'bidan' para ibu pengusaha kecil menengah dan mikro di Kota Surabaya, Jawa Timur. (Muhammad Syarrafah/TEMPO).
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Sebuah rumah di Jalan Ngagel Mulyo Surabaya lebih tepat jika disebut “bengkel” ketimbang bangunan rumah pada umumnya. Saban hari, ada saja ibu-ibu yang masuk-keluar rumah itu dengan berbagai kepentingan. Mulai dari persiapan pameran, membuat berbagai kerajinan tangan, sampai sekadar berkonsultasi dengan si empunya rumah, Siti Retnanik.

Perempuan yang satu ini terbilang istimewa. Setelah meraih penghargaan Pahlawan Ekonomi Kota Surabaya pada 2011, Wali Kota Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma, mendapuknya sebagai mentor bagi siapa saja yang ingin menjadi pengusaha, khususnya kaum hawa. Risma dan Siti punya cita-cita yang sama: melejitkan pengusaha mikro, kecil, dan menengah ke kancah dunia. Risma bahkan merelakan namanya “dicatut” –yang artinya minus royalti, demi mengerek pamor produk para pelaku usaha kecil ini.

Ketika Tempo menyambangi “bengkel” Siti Retnanik pada awal Desember lalu, belasan ibu sedang meriung di sana. Di antara mereka ada yang membolak-balikkan barang yang terbalut daun-daun kering, sambil bertanya cara pemasaran dan packaging yang bagus kepada sang mentor, Siti. “Hampir semua ibu-ibu pahlawan ekonomi konsultasinya ke sini karena saya dianggap senior dan berpengalaman,” kata Siti Retnanik atau biasa disapa Nanik kepada Tempo, Rabu 7 Desember 2016.

Nanik lantas menceritakan suka-duka menjadi mentor dan tempat konsultasi selama lima tahun terakhir. Dia mengatakan, pada awalnya banyak ibu yang takut dan khawatir ketika akan memulai usaha. Mereka takut tidak laku, banyak pesaing, kewalahan jika banyak pesanan, sampai cibiran dari keluarga khususnya bagi ibu yang berpendidikan tinggi. “Saya jawab, kamu belum mencoba, kok sudah bilang seperti itu?” kata Nanik mengawali ceritanya.

Setelah mereka berani mencoba, Nanik menyarankan untuk membuat produk yang kreatif dan inovatif, lalu lempar ke pasar untuk mengetahui respons konsumen. “Jika produk itu disambut baik, saya sarankan tambah lagi produksinya,” ujarnya.

Ketika usaha sudah mulai meningkat, Nanik mengatakan, ada pula yang mengeluh karena sebal menghadapi konsumen yang cerewet. “Saya bilang, sabar saja. Konsumen adalah raja yang harus dilayani,” ujarnya.

Bagi para ibu yang “minder” karena sekolah tinggi namun ujung-ujungnya jadi pengusaha kecil-kecilan, Nanik mengatakan pekerjaan ini tetap bergengsi karena bisa menjadi bos, minimal bagi diri sendiri. “Tetap dapat uang meski di rumah saja dan yang paling penting tak perlu minta suami untuk beli lipstik dan baju baru,” ujar Nanik. “Barulah mereka sadar dan sekarang banyak yang pendapatannya lebih dibanding saya.”

Supaya produk anak didik Nanik terkenal, dia selalu menawarkan mereka untuk ikut pameran. Tapi ada syaratnya. “Produknya harus lebih kreatif dan inovatif,” ujarnya.

Menurut Nanik, ada dua kata kunci bagi mereka yang mulai menjadi pengusaha. “Sabar dan tekun itu wajib,” katanya. Dua mantera itulah yang dipegang teguh Nanik sejak memulai usaha 20 tahun dengan bendera Bengkel Kriya Daun.

Produk buatan Bengkel Kriya Daun sejatinya dicetuskan oleh almarhum suami Nanik, Heri Wibawanto. Heri merupakan lulusan sarjana pertanian yang sangat mencintai tanaman, Saking cintanya, dedaunan yang berserakan di halaman rumah pun tidak dibuang, melainkan dikumpulkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu ketika, Nanik dan suami mengunjungi pameran kerajinan. Mereka melihat produk berbahan kulit jagung. Dari sana, muncul ide untuk membuat kerajinan dari daun kering. Pulang dari pameran kerajinan itu, Heri bereksperimen dan selalu uji coba hingga setahun. “Karena memang bukan orang teknik kimia, dia sok mencampur ini-itu, sehingga sampai rumah ini mau meledak dan kebakaran,” kata dia.

Akhirnya, Heri menemukan ramuan pengawet daun kering. Produk pertama yang dibuat adalah kartu ucapan berhias daun kering. Selanjutnya, semakin banyak barang yang dihasilkan, seperti celengan, tempat tisu, figura, buku notes, kipas, hingga tempat penyimpanan abu jenazah, yang semuanya berhias daun kering.

Bengkel Kriya Daun milik Nanik berkembang pesat ketika mendapat kesempatan mewakili Jawa Timur mengikuti pameran di Den Haag, Belanda. Dari pameran yang berlangsung selama sepekan itu, Nanik berhasil meraup untung Rp 7 juta. Pada tahun 2000, Nanik kembali mengikuti pameran. Hasilnya, dia mendapat pembeli dari Prancis. “Mereka minta dibuatkan kotak cokelat,” ujarnya. Di 2002, Nanik mendapat pembeli dari Inggris. Mereka memesan tempat penyimpanan abu jenazah. Jumlah yang diminta mencapai ratusan ribu unit.

Sayangnya usaha Nanik hampir bangkrut pada 2005, tepatnya pasca-Bom Bali. Saat itu, konsumen luar negeri memutuskan hubungan, sehingga produknya itu hanya dipasarkan di Surabaya. Tepat pada saat itu pula, Heri meninggal, sehingga usahanya itu dibantu oleh anak-anak.

Dengan bantuan anak-anak Nanik, pemasaran produk Bengkel Kriya Daun semakin luas. Bahkan, pengusaha peti mati asal Inggris memesan sekitar 100 peti mati dan 500 kotak penyimpan abu jenazah. Kini, ada perusahaan kopi luwak yang minta dibuatkan 1.000 kemasan kopi untuk dikirim ke Amerika dan Dubai. Selain sabar, telaten, dan urusan pemasaran, Nanik menyarankan para pelaku UKM mengurus legalitas usaha dan produknya.

Seorang anak didik Nanik, Ari Bintarti merasa bersyukur telah mengenal Nanik yang selalu memberi pencerahan dalam usahanya. Pemilik Batik Alsier ini mengaku banyak mendapatkan ide-ide kreatif dan inovatif setelah berkonsultasi dengan Nanik. “Mami (Nanik) sangat sabar dan telaten mendampingi kami,” kata Ari Bintarti. Berkat bimbingan Nanik, produk Batik Alsier milik Ari telah menembus pasar Singapura dan diaulat menjadi UKM Top Of The Top kategori Creative Industry (CI) dalam penganugerahan Pahlawan Ekonomi 2016 Kota Surabaya.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita lainnya:
Restoran `Perompak` Nan Elegan
Percantik Kulit dengan Air Cucian Beras
Waspada Diskon Palsu, Bagaimana Cara Mencegahnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

18 jam lalu

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kedua kiri) bersama istri (ketiga kiri) berfoto bersama pelajar dengan membawa Piala Adipura Kencana 2023 saat kirab di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 6 Maret 2024. Kota Surabaya meraih penghargaan Adipura Kencana untuk ke-8 kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas prestasi dalam pengelolaan kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.


Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

5 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.


Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

5 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan


Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.


Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.


Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

11 hari lalu

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi rumah dinas pasangannya dalam kontestasi pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, di Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 20 April 2024. Anies bersama keluarganya tiba di rumah dinas Cak Imin pukul 14.46 WIB. TEMPO/Defara
Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

15 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

15 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.