Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset Membuktikan Bersepeda Mampu Tangkis Diabetes

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi bersepeda. Shutterstock
Ilustrasi bersepeda. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bersepeda merupakan salah satu kegiatan yang asyik dilakukan saat liburan. Menyusuri pantai, menyambangi satu desa ke desa lainnya, sambil menghirup udara segar menjadi momentum yang menyenangkan. Tapi tentunya tak hanya pada waktu liburan. Luangkan waktu untuk bersepeda keliling kompleks setiap pagi atau boleh pilih seperti dilakoni banyak karyawan di perkotaan saat ini dengan mengusung bike to work.

Kini memang banyak orang, baik tua maupun muda, bersemangat mengayuh sepeda, membelah gedung-gedung pencakar langit dan jembatan yang membentang bak danawa di pusat kota. Tak peduli asap menerpa wajah atau keringat mengalir deras. Suara klakson dari ratusan kendaraan yang mengular panjang menjadi musik pengantar, bukannya pemantik emosi. Bunyi bel yang meraung-raung itu malah menjadi pemompa semangat.

Belakangan, tren bersepeda memang naik daun lain. Ke kantor, keliling kota, bahkan ke luar kota orang-orang ramai menggowes pedal. Komunitas pegiat ‘kereta angin’ bermunculan. Tempat parkir di perkantoran penuh dengan kendaraan roda dua tak bermotor tersebut.

Kali ini alasannya bukan buat gegayaan. Orang, terutama yang tinggal di kota-kota besar, mulai jenuh dengan kepadatan lalu lintas. Alternatifnya, selain beralih ke moda transportasi umum, ya naik sepeda. Apalagi, sepeda memang merupakan alat untuk menunjang kebugaran.

Martin Rasmussen, peneliti dari University of Southern Denmark, bersama rekan-rekannya mengungkapkan bersepeda baik untuk tubuh dan mampu menangkis gejala diabetes tipe 2. Itu disimpulkan dalam penelitian Rasmussen yang melibatkan 52.513 responden, yang terbagi atas 24.623 laki-laki dan 27.890 perempuan. Mereka berusia antara 50-65 tahun.

Dari data yang diperoleh, orang-orang berusia lanjut yang tergolong rutin bersepeda setiap pekan ternyata kecil kemungkinan terserang penyakit diabetes tipe 2. “Hasil penelitian menunjukkan, orang yang rutin bersepeda memiliki risiko 20 persen lebih kecil terserang diabetes tipe 2 dibandingkan dengan yang tidak bersepeda,” ujar Rasmussen, seperti dilansir dari Xinhua.

Fakta ini lantas diterbitkan dalam jurnal PLOS Medicine. Artikel di dalamnya menyebut, bersepeda dipilih sebagai alternatif buat orang yang ingin bugar, tapi tak punya banyak waktu luang. Semisal, kalangan pekerja di kota yang tak sempat berolahraga setiap hari.

Jenna Panter dan David Ogilvie, peneliti dari University of Cambridge turut menyuarakan kampanye bersepeda dan menuliskannya dalam jurnal tersebut. Mereka berasumsi, kegiatan ini bakal menjadi metode yang tepat untuk menurunkan angka pengidap diabetes tipe 2. Sementara itu, terkait dengan durasi waktu, tak perlu memaksakan diri mengayuh sepeda hingga berjam-jam. Cukup 15-30 menit per hari, maka beragam manfaat akan dirasakan tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantas, apa saja yang wajib dilakukan sebelum gowes? Cek rinciannya sebagai berikut:

1. Mengecek kondisi sepeda
Jangan sampai ban dalam keadaan gembos atau kekurangan angin. Cek juga rantai dan bagian lain. Hindari celaka di jalan karena kesalahan teknis.

2. Tidur cukup
Bersepeda butuh tenaga ekstra, jadi keadaan tubuh harus fit. Pastikan tak begadang bila esoknya ingin menggowes.

3. Asupan karbohidrat dan nutrisi lain harus komplet
Beraktivitas fisik memang perlu tenaga lebih. Untuk menghindari tubuh lemas, pastikan asupan gizi terpenuhi.

4. Gunakan helm dan perlengkapan keselamatan
Meski menunggang kendaraan tak bermotor, kecelakaan mungkin saja terjadi sewaktu-waktu. Jadi, kenakan peranti keselamatan untuk mengantisipasinya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita lainnya:
5 Sikap Wanita yang Jadi Sinyal Cinta buat Pria
Berolahraga dengan Kursi di Kantor, Simak Gerakan Berikut
Cerita Caren Delano Menata Gaya Syahrini, Agnez Mo, dan KD

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

19 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.