TEMPO.CO, Jakarta - Suami-istri yang menantikan kehadiran buah hati kerap dibuat tegang dengan hasil periksa kehamilan seketika lewat alat tes. Setiap kali hasilnya negatif, langsung galau atau langsung buru-buru bulan madu lagi.
Namun, ketika suatu hari tes menunjukkan hasil positif, seperti dianjurkan orang tua zaman dulu, calon orang tua sebaiknya tidak langsung heboh ke sana ke mari. Bukan masalah tabu atau pamali, melainkan murni alasan medis.
Azen Salim, SpOG-KFM, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fetomaternal RS Pondok Indah Jakarta, menyarankan langkah pertama yang sebaiknya dilakukan pasangan suami-istri adalah segera ke dokter dan memeriksakan kehamilannya dengan lebih benar.
“Periksa kehamilan dengan USG (ultrasonography) menjadi langkah yang paling tepat,” kata Azen. "Sama sekali tidak masalah melakukannya sedini mungkin, tidak perlu menunggu kehamilan lebih besar."
Alasannya tidak lain karena hasil positif pada alat tes yang belum tentu berarti kehamilan. Ada beberapa kondisi kehamilan tidak sempurna tapi tetap menghasilkan tanda positif pada alat tes.
“Bisa jadi hamil tapi kosong, hamil di luar kandungan, atau janin tidak berkembang yang ditandai dengan tidak adanya denyut jantung hingga usia kehamilan empat minggu,” ucap Azen.
“Tidak bisa dipungkiri, inilah risiko yang ada dan mungkin dihadapi seorang ibu. Jadi sebaiknya segera periksakan ke dokter setelah mendapati hasil tes positif agar dapat segera diberikan tindakan terbaik kepada ibu dan janin,” tuturnya.
Bila diketahui ibu memiliki kandungan yang lemah, dokter dapat segera memberikan tindakan yang tepat untuk menyelamatkan janin.
Artikel lain:
Pelajaran Hidup dari Aktivitas Naik Gunung
Jenis Olahraga yang Diklaim Bikin Umur Panjang
Masalah Ketidakseimbangan Hormon yang Memicu Kegemukan
