TEMPO.CO, Jakarta - Pijat atau urut adalah alternatif untuk mengatasi masalah seperti pegal-pegal. Bahkan saat cedera sekalipun banyak orang yang mencoba cara tradisional ini dengan datang ke tukang urut.
Sebenarnya cara tersebut justru berbahaya. Salah urut, cedera justru bisa lebih parah. Karena itu, sebaiknya cerdas dalam melakukan pengobatan yang tepat atau pilih teknik urut yang benar.
"Mengurut bagian tubuh yang cedera justru meningkatkan trauma di jaringan sekitar. Kalau mau urut sebenarnya boleh saja, asal tidak menimbulkan sakit setelah diurut. Biasanya mengurut hanya untuk mengatasi pegal," ujar dr Arif Soemarjono, ahli rehabilitasi muskuloskeletal di Jakarta.
Arif menambahkan bahwa cedera yang terjadi di sekitar sendi sebaiknya tidak boleh diurut. "Tukang urut pada umumnya tidak tahu sumber bengkak atau sakit ada di mana. Bisa saja di otot, tendon otot, pembungkus otot, tulang, atau di pembuluh darah. Kalau nyeri itu akibat otot sobek, mengurut justru bisa semakin menambah trauma," papar Arif.
Arif menambahkan bahwa untuk pertolongan pertama saat cedera sebaiknya istirahatkan daerah yang cedera dan mengompresnya. Pertolongan pertama ini biasa disingkat menjadi PRICE atau bisa dijabarkan sebagai protection, rest, icing, compression, dan elevation sehingga cedera otot pun bisa ditangani dengan tepat.
TABLOIDBINTANG
Artikel lain:
7 Tip Atasi Mata Kering
Ayo Rutin Periksa Gigi Agar Kesehatan Mulut Tetap Oke
Kotoran Mata Keluar Terus, Cari Tahu Apa Penyebabnya