TEMPO.CO, Jakarta - Otel Lobby, restoran yang menawarkan suasana serupa dengan lobby hotel. Restoran ini berlokasi di Epiwalk, The Annex Building of Bakrie Tower, Jl. Epicentrum Tengah, Karet Kuningan, Jakarta.
Nama restoran ini terdengar mudah diingat, tapi mungkin akan terjadi salah pengejaan. Otel Lobby. Ya, Otel dan bukan Hotel. Kata Otel tidak mengandung arti, jadi kenapa huruf H itu menghilang.
Baca Juga:
Maya Aldy, orang yang bisa menjawab misteri huruf H yang hilang. Ia gemar traveling ke berbagai tempat di dunia untuk mengamati dan mencari inspirasi. Dari beberapa tempat seperti New York, Los Angeles, Tokyo atau Paris, Maya mendapati sebuah tren gaya hidup. Masyarakat di sana gemar hang out di lobby hotel.
“Hotel-hotel besar di sana memiliki lobi bar yang sangat menarik. Pengunjung datang ke tempat itu memang untuk makan dan minum, bukan untuk menginap,” ujar Maya yang menjabat CO-Owner Otel Lobby. Dia ingin membawa tren baru itu ke Jakarta bukan dengan membuka hotel.
Semua elemen yang biasa ada pada sebuah lobby hotel coba dihadirkan dalam interior restoran ini. Reception area, lounge, lobby barserta coffee shop yang diwujudkan dengan dining area. Satu-satunya yang membedakannya dengan hotel sungguhan adalah tidak adanya kamar. Jadi, hotel tanpa kamar bukanlah hotel. Kita sebut saja, Otel.
“Kami ingin menghadirkan interior yang berkonsep Sexy Masculine. Kami membuat pengunjung pria yang datang merasa tempat ini keren, cool, untuk dirinya dan pengunjung wanita bisa merasakan tempat ini seksi,” ujar Maya. Tak salah bila Maya memilih material keras dengan garis-garis tegas seperti kayu, besi berkarat dan batu untuk menghadirkan kesan maskulin. Sementara lekuk-lekuk dekoratif dari terali jendela, bentuk lampu dan beberapa furnitur, menyiratkan kesan feminin.
Maya menjelaskan, 80 persen dari furnitur yang digunakan didesain sendiri. "Chandelier, barstool, coffee table, semua dirancang oleh tim kita, dengan bantuan Agus Santoso dari studio 42 untuk membuatnya terwujud,” ujar Maya.
Otel Lobby adalah restoran yang memprioritaskan penggunaan bahan-bahan lokal untuk menciptakan berbagai kreasi masakan. Maya yang memiliki latar belakang di bidang kitchen culinary, menilai bahan lokal tidak kalah kualitasnya dari bahan impor. "Sembilan puluh persen bahan-bahan yang kami gunakan dibeli langsung dari petani dan peternak. Dengan cara yang tepat, bahan lokal bisa memenuhi standar yang saya mau,” jelas Maya yang juga Head Chef di Otel Lobby.
Dan keyakinan Maya itu terbukti dari kelezatan Roasted Baramundi yang dihidangkan dengan bayam dan kentang. Sebagai hidangan penutup, Lemon Pear Souffle terasa manis dan sangat lembut di mulut. Yummy!
Berita lainnya:
Etika Bicara Besaran Gaji dengan Teman Sekantor
Rutin USG Mengganggu Kehamilan? Cek Dulu Faktanya
Empat Peluang Kerja Cemerlang di Sektor Food and Beverage