TEMPO.CO, Jakarta - Ternyata gigi susu bukan sekadar gigi pertama anak dan bersifat sementara. Gigi susu bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit dan gangguan kesehatan layaknya sel punca.
Anak mengalami copot gigi susu merupakan hal alami. Gigi susu tanggal sebagai salah satu tanda bahwa anak tumbuh dan beranjak besar. Gigi susu berganti dengan gigi permanen.
Kita sering mendengar cerita tentang peri gigi di belahan Amerika. Ketika gigi tanggal, mereka menempatkannya di bawah bantal, berharap mendapatkan hadiah dari gigi peri.
Berdasarkan penelitian, para dokter mengaitkannya dengan dongeng peri gigi bahwa orang tua harus menjaga gigi susu. Gigi susu dianggap sebagai sumber sel induk, seperti protocells, yang dapat berkembang menjadi beberapa jenis sel penting dan layak untuk disimpan. Gigi susu berperan dalam produksi jaringan.
Curt Civin, profesor dari Johns Hopkins University School of Medicine di Baltimore, mengatakan sel ekstrak dari pulpa gigi susu berbeda dengan sel punca. "Sel gigi susu mesenchymal, sel istimewa dalam tubuh yang bersifat multipoten," katanya.
Ia menjelaskan bahwa lapisan ini membentuk jaringan seperti tulang rawan, tulang, lemak, dan lapisan sel lainnya. Mesenchymal stem cell adalah sel istimewa dalam tubuh yang bersifat multipoten. Artinya, sel tersebut mampu berubah menjadi beberapa jenis sel sesuai kebutuhan tubuh.
Sebuah terapi berbasis sel menunjukkan potensi penggunaan gigi susu untuk mengobati berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Seperti bank penyimpanan sel punca, California Dental Association mengumumkan bahwa bank gigi bungsu sudah ada sejak 2013. Menurut para peneliti, gigi susu yang tanggal merupakan sumber regenerasi dari perbaikan jaringan. Sel pulpa gigi susu merupakan sumber regenerasi jaringan.
PARENTHERALD | ABCNEWS | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Jeli Mengenali Gejala Karies Gigi pada Anak
Tip Menjaga Asupan Kalsium Anak
Ayah-Bunda, Yuk Lebih Perhatikan Kesehatan Gigi Si Kecil