TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian University of California, Irvine (UCI) menunjukkan bahwa sebagian besar ayah dan ibu kini menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak mereka dibanding orang tua pada pertengahan 60-an.
Sebuah temuan dari peneliti Judith Treas, kanselir profesor sosiologi, UCI, menyebutkan, orang tua dengan pendidikan yang tinggi lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak.
“Menurut teori ekonomi, upah yang tinggi membuat orang tua berpendidikan dapat menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak," katanya. "Mereka memiliki uang untuk membayar orang lain untuk merawat anak-anak mereka."
Treas dan Giulia M. Dotti Sani, postdoctoral fellow di Collegio Carlo Alberto di Turin, Italia, menemukan bahwa antara 1965 dan 2012 terlihat adanya peningkatan jumlah orang tua yang menghabiskan waktu dengan anak mereka. Penelitian ini dipublikasikan secara online dalam Journal of Marriage and Family edisi Agustus.
Tahun 2012 peneliti membagi data menjadi dua kategori, yakni orang tua dengan pendidikan tinggi dan orang tua tanpa pendidikan tinggi. Secara signifikan ditemukan perbedaan yang menonjol.
Ibu berpendidikan tinggi menghabiskan sekitar 123 menit setiap hari merawat anak. Sedangkan ibu yang kurang berpendidikan menghabiskan 94 menit. Ayah bergelar sarjana menghabiskan sekitar 74 menit sehari dengan anak-anak mereka, sedangkan ayah kurang berpendidikan rata-rata 50 menit.
Peneliti menganalisis perbedaan secara acak memilih satu hari dari setiap jurnal dan tabulasi jumlah waktu untuk mencatat kegiatan perawatan anak yang interaktif dan rutin.
"Waktu yang dihabiskan dengan anak-anak dan terlibat dalam segala hal, mulai menyiapkan makanan dan makanan ringan, mandi, mengganti popok dan pakaian, menempatkan mereka ke tempat tidur, bangun di tengah malam, menyediakan perawatan medis, membaca dan bermain, hingga mengawasi dan membantu pekerjaan rumah," kata Treas.
Menurut dia, hasil penelitian sejalan dengan "pengasuhan intensif", ideologi dalam budaya membesarkan anak. "Orang tua menganggap penting menghabiskan waktu dengan anak-anak. Hal ini meningkatkan kemampuan kognitif secara positif, meningkatkan perilaku, dan meningkatkan kemampuan akademik," katanya.
"Ayah kontemporer memiliki pandangan gender yang lebih egaliter. Ia ingin lebih terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka," ucap Treas lagi.
UCI.EDU | DINA ANDRIANI
Baca juga:
6 Cara Meningkatkan Kesehatan Mental Anak
Ibu dan Ayah, Kenali Anak Laki-laki Kalian dengan Baik
Hadirkan Tokoh Superhero jika Anak Tak Mau Makan