TEMPO.CO, Jakarta - Tidak sedikit orang tua yang putus asa menerapkan toilet training kepada buah hatinya. Untuk membantu para orang tua, pendiri NYC Potty Training, Inc Samantha Allen memberikan beberapa tipsnya sebagai berikut.
Hal yang harus dilakukan:
Hindari penggunaan popok
Ketika akan mengajarkan anak menggunakan toilet, hindari penggunaan popok dan sejenisnya. Anak akan kebingungan jika Anda masih mengenakan popok padanya. Dengan tidak menggunakan popok, anak akan tersadar bahwa ia seharusnya buang air kecil dan besar di toilet.
Tanamkan sifat mandiri pada anak
Menanamkan sifat mandiri pada anak mungkin bisa dengan membiarkan anak makan atau berpakaian sendiri. Karena jika Anda masih menyuapi dan memakaikan baju, anak akan kesulitan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, termasuk menggunakan toilet.
Tenanglah sebagai orang tua
Sebagai orang tua, Anda harus tetap tenang ketika menerapkan toilet training. Jangan paksa atau menarik anak ke dalam toilet karena kemungkinan anak akan mengalami trauma dan enggan kembali menggunakan toilet.
Hal yang harus dihindari:
Menerapkan toilet training dengan setengah-setengah
"Akan lebih efektif jika Anda meluangkan beberapa hari untuk memfokuskan toilet training kepada anak dibanding Anda menerapkannya setengah-setengah," ujar Samantha, seperti dilansir laman US Weekly.
Hindari memberi pertanyaan kepada anak
Mengajukan pertanyaan kepada anak sama artinya dengan memberi kesempatan untuk menolak. Contohnya ketika akan mengajak anak tidur. Jangan tanyakan pada anak “Apakah kamu ingin tidur sekarang?”, tetapi sebaiknya katakan "Sudah tiba waktunya tidur!"
Mudah menyerah
Kebanyakan orang tua akan melunak karena takut bertindak terlalu keras terhadap anak. Padahal, tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai jika Anda membuat ekspektasi yang jelas dan membiarkan anak mengikutinya.
Kebiasaan mendikte hanya akan membuat anak merasa terbebani
Mendikte anak atau berusaha menjelaskan pada anak dengan membacakan berbagai buku atau memberitahukan berbagai informasi tentang toilet training hanya akan membuat anak tertekan.
Baca juga:
4 Cara Terbaik Redakan Emosi Anak
Pentingnya Sosok Ayah bagi Anak
Cara Jitu Menghadapi Anak Ngambek