TEMPO.CO, Jakarta - Baik atau buruknya kondisi hubungan asmara yang Anda jalin bersama pasangan ternyata dapat mempengaruhi kualitas tidur keduanya. Sebuah penelitian baru menunjukkan, ada kaitan antara hubungan seseorang dengan pasangannya dan waktu tidur mereka.
"Temuan kami menunjukkan bahwa individu dengan mitra responsif mengalami kecemasan yang lebih rendah, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas tidur mereka," kata pemimpin penelitian, Emre Selcuk, dari Universitas Timur Tengah Teknis di Turki.
Salah satu fungsi yang paling penting dari tidur adalah menjaga kesehatan. Namun manfaat ini hanya bisa terwujud bila kita memiliki kualitas tidur yang baik dan terhindar dari gangguan tidur, atau dikenal sebagai tidur restoratif.
Tidur restoratif membutuhkan perasaan aman, nyaman, dan tidak adanya ancaman. Bagi manusia, sumber terkuat dari perasaan keselamatan dan keamanan adalah orang-orang yang berada di lingkungan sosialnya yang responsif, seperti pasangan hidupnya, atau bisa juga pengaruh orang tua di masa kecil.
"Memiliki pasangan yang responsif, juga yang melindungi dan menghibur adalah cara yang paling efektif bagi manusia untuk mengurangi kecemasan, ketegangan, dan membuat bergairah," kata Selcuk.
Penelitian tersebut menggunakan data dari pembangunan penduduk paruh baya di Amerika Serikat. Peneliti mencari hubungan antara respons pasangan, kesehatan fisik, dan psikologis kesejahteraan selama beberapa tahun.
"Kami memperoleh bukti bahwa untuk mendapatkan hidup terbaik yang bahagia, sehat, dan panjang umur adalah memiliki pasangan responsif," kata Selcuk. Hasil dari penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Personality and Social Psychology.
Berita lainnya:
Bukti Ilmiah, Cuci Otak Mampu Mengatasi Stroke
6 Kebiasaan Menjaga Asupan Makan yang Justru Merusak Diet
Cindy Crawford Berkomentar tentang Karier Modelling Anaknya