Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Burger dalam Batok  

image-gnews
Burger Batok. TEMPO/Dasril Roszandi
Burger Batok. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Batok atau tempurung kelapa itu terasa hangat saat dipegang. Ternyata batok itu hanya wadah. Di dalamnya ada burger, maka disebut Burger Batok. Penyajian burger yang tak lazim menjadi ciri khas kedai Burger Batok di kawasan Waroeng Taman, Duren Sawit, Jakarta Timur, seberang sungai Kalimalang.

Perbedaan burger di kedai ini dengan burger kebanyakan adalah penggunaan irisan kol sebagai pengganti daun selada air. Selain itu, menurut pengelola kedai, Arif Dwi Feri Atmaji, patty atau daging olahan yang menjadi isi burger dibuat sendiri oleh chef sekaligus pemilik kedai, Agung Kudus Nurcahyono. Burger disiapkan di pabrik yang terpisah dengan kedai. "Di sini hanya menghangatkan dan menyajikan," ujar Arif.

Daging bakar burger ini rasanya agak manis. Hal itu lantaran, setelah diolesi saus barbecue, ditambah mayonnaise dan parutan keju. Seorang pengunjung, Rahmawati, mengatakan rasa keju burger itu tidak kalah oleh burger yang disajikan oleh kedai burger terkenal. Namun Burger Batok lebih unik karena beberapa bahan baku identik dengan bahan makanan Indonesia. "Unik tapi rasanya tetap enak seperti burger lain," katanya saat ditemui di kedai itu, Rabu lalu.

Menurut Arif, kedai ini memang tercipta dengan tekad melestarikan budaya Indonesia. Meski ada menunya yang berasal dari Barat, kedai ini menyajikannya dengan bahan baku Indonesia. Nah, khusus tentang burger, semangat nasionalisme tampak pada tag line kedai ini, yang bunyinya "Think Globally Burger Locally".

Kedai yang dibuka sejak 7 Maret tiga tahun lalu ini juga menyajikan menu lain yang diberi nama unik tapi lazim didengar masyarakat bawah. Misalnya Mie Ningrat, Nasi Goreng Rakyat, dan Kopi Kuwalat. Selain Burger Batok, Mie Ningrat merupakan menu favorit kedai ini. "Banyak yang memesan," kata Arif.

Tak ada yang istimewa dari penampilan mi ini. Terbuat dari mi telur, mi ini disajikan di atas pinggan panas. Menurut Arif, Mie Ningrat dibuat seperti lazimnya mi goreng ala Jawa. Disebut ningrat karena dihidangkan di atas hot plate. "Filosofinya mi telur ini naik pangkat, yang biasanya dihidangkan di atas piring sekarang di atas hot plate," katanya.

Rasa Mie Ningrat mirip mi Jawa, tapi rasa asinnya lebih kuat. Rasa yang lebih enak ada pada menu Sup Keling. Asam-manis-pedas terasa pada kuahnya. Sup Keling berisi daging dari sayap ayam yang dibakar. Selain itu, kuahnya berisi kacang kapri, buncis, jagung, dan tomat yang diiris kecil-kecil. Dari sekian rasa yang "pelangi", rasa manis lebih kuat ketimbang lainnya. "Ini menandakan resep Jawa yang suka dengan rasa manis," kata Arif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Minuman juga bernama unik. Bir plethok salah satunya, yang mengadaptasi nama minuman khas Betawi. Meski bernama bir, minuman ini bebas alkohol. Bahan baku minuman berasal dari jahe, air gula jawa, dicampur es krim vanila dan sedikit taburan cokelat mesis. Minuman ini sedikit berbeda dengan bir pletok Betawi, yang menggunakan campuran rempah dan kayu secang serupa dengan wedang secang khas Jawa.

Jahe, yang lebih enak dihidangkan hangat, kali ini disajikan bersama es. Jika menyeruput air tanpa mengaduk, yang dirasakan adalah rasa jahe bercampur manis. Namun, jika ingin merasakan yang lebih beragam, aduk yang kuat hingga es krim lebih larut.

Campuran bahan itu mengubah rasa bir pletok sedikit seperti soda gembira. Rasa jahe mulai berkurang tergantikan oleh krim. Kriuk akan terasa saat menyeruput cokelat mesis. Minuman lainnya adalah Kopi Kuwalat, Teh Poci Mbaurekso, dan beberapa aneka soda yang diberi nama tokoh punakawan.

Kedai Burger Batok merupakan salah satu dari empat kedai di kawasan Waroeng Taman. Interiornya menggambarkan kesan Jawa yang kuat. Ada gambar toko punakawan, yaitu Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong, serta beberapa foto yang gambarnya orang mengenakan adat Jawa.

Kesan Jawa juga terlihat pada tempat duduk, menggunakan kayu dan meja kayu khas ukiran Jawa. Di sini juga disediakan tempat lesehan dan meja bundar berpayung. Menurut Arif, kedai Burger Batok tempat berkumpulnya kelompok penggowes.

KORAN TEMPO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

Petugas Satpol PP melakukan razia masker di depan Stasiun Klender, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022. Pemerintah memastikan akan terus memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) se-Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan. Untuk PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 23 Mei 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.


Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Ilustrasi wanita ke kafe usai bekerja. shutterstock.com
Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.


Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Ilustrasi pelayan membersihkan meja restoran. Shutterstock
Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.


Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.


Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Legend Coffee. TEMPO | Muh. Syaifullah
Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.


Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Beef Merlot di Hakkasan Jakarta, Hotel Alila SCBD Jakarta. (dok. Hakkasan Jakarta)
Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.


Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Gelato di restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. TEMPO | Rini K
Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.


Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ice Latte khas Anthology Coffee & Tea. tabloidbintang.com
Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.


Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Sebuah kreasi Latte Art berbentuk bunga disajikan di dalam segelas kopi latte yang dibuat di kedai kopi Cafe Competence Center di Vienna, Austria, 4 Mei 2017. REUTERS
Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.


Kafe Ramah Anak Brood-en-Boter

16 April 2018

Seorang anak laki-laki menggambar kucing di papan tulis saat berada di Kafe kucing
Kafe Ramah Anak Brood-en-Boter

Kafe di Jakarta tidak hanya memfasilitasi mereka yang ingin bekerja, tapi juga yang ingin mengajak anak balita menikmati suasana kafe masa kini.