TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pecinta kuliner, frozen brownies ini patut dicoba. Brownies buatan Bandung itu dingin membeku ketika dipegang, tapi lumer dan lembut begitu masuk mulut. Sensasi rasa kue brownies yang berbeda.
Brownies beku kreasi Ratu Adelin dan Parmarindra Adisti ini dibuat dalam empat rasa. Dua olahan kue bolu bantat keluaran pertama itu berupa brownies cokelat dengan dark chocolate, serta brownies cokelat berlapis keju. Jenis pertama agak pahit, sedangkan yang rasa keju terasa asin dan gurih di lidah.
Dua rasa lain, mocca dan blondies, keluar kemudian. Menurut Adel, blondies merupakan brownies beku berwarna putih hasil campuran dengan white chocolate. "Adonannya semua brownies klasik yang dipanggang kemudian dibekukan," ujar penyiar radio itu. Sebelum disantap, sensasi beda kue itu baru terasa setelah dimasukkan dalam freezer di lemari es selama 5-10 menit.
Pembekuan dan pembungkusan kue dengan aluminium mereka pilih untuk memperpanjang ketahanan kue yang dibuat tanpa bahan pengawet. Di luar lemari es, kue bisa tahan empat hari. Sedangkan di dalam kulkas, bisa hingga tiga minggu. Agar lebih tahan lama, mereka sebentar lagi akan mengganti kemasan pembungkus kue dengan aluminum bag. Jadi, pemesan jauh dari luar Kota Bandung tak perlu khawatir.
Gagasan brownies beku berawal dari kegagalan Adel membuat kue tersebut. Suatu hari Adel, yang sudah lama tak membuat kue brownies, kemudian mencobanya. Kuenya selalu lembek. Akhirnya, kue yang lembek itu kemudian ia masukkan ke freezer. Setelah dicoba dan rasanya dinilai enak, Adel menawarkan ke teman-temannya sambil promosi.
Frozen brownies itu kemudian mereka namakan Koedelos. "Kependekan dari kumpulan orang eksentrik dan enerjik lagi optimis sukses," ujar perempuan berjilbab itu.
Koedelos dibuat dengan ukuran kecil, yaitu 10 x 15 sentimeter, dengan ketebalan sekitar 2-3 sentimeter. Ukuran medium seberat 300 gram itu dibanderol Rp 30 ribu. Sedangkan kue berbentuk batangan dijual satuan seharga Rp 8.000.
Pembelipun dapat memesan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Produksi brownies beku yang dimulai pada November 2010 itu menghasilkan sekitar 100 kotak per hari untuk pelanggan atau pembeli yang datang ke toko di Jalan Ambon 19, Bandung. Sebagian lagi untuk memenuhi pesanan reseller di sejumlah kota di Indonesia.