TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tidak menganjurkan menjalin asmara pria yang ada di dalam lingkaran pertemanan. Bayangkan, apa yang terjadi jika kamu putus dengan sahabat pria yang telah jadi pacarmu itu di kemudian hari? Kamu akan kehilangan dua sosok sekaligus: sahabat dan pacar. Baca: Darah di Malam Pertama Apakah Penentu Perawan atau Tidak
Namun penelitian dari University of Texas menunjukkan berpacaran dengan sahabat adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi. Pacaran dengan sahabat atau teman adalah formula yang baik untuk hubungan yang sehat. Musababnya, semakin lama kamu mengenal seseorang, itu akan membuatmu banyak berpikir tentangnya. Percaya atau tidak, ketertarikan itu bisa tumbuh perlahan terlepas dari fisik sahabatmu tadi.
Dalam riset ini, sejumlah mahasiswa diminta untuk memberikan peneliaian secara umum terhadap rekan kuliah atau teman sekelas mereka. Seiring berjalannya waktu, penilaian setiap mahasiswa semakin meninggi –misalnya dari yang tadinya bernilai ‘enam’ menjadi ‘sembilan’ dalam tempo beberapa minggu saja. Baca juga: 9 Jalan Menuju Kebahagiaan Versi Peneliti, Uang Bukan yang Utama
Peneliti yang sama juga bertanya kepada 167 pasangan tentang berapa lama mereka mengenal pasangan sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan asmara atau menikah. Hasilnya, rata-rata mereka mengenal pasangan sekitar empat bulan sebelum memutuskan untuk berpacaran. Sekitar 40 persennya menyatakan mereka tidak langsung pacaran, tetapi menjadi teman terlebih dulu.
Intinya, ketika kamu berpacaran dengan seseorang yang telah dikenal, maka kamu sebetulnya sudah mengenal segala sesuatu tentang dia. Dan sadar atau tidak, sebenarnya kamu sudah menyukainya. Kalau tidak suka, kan tak mungkin juga kamu menerimanya sebagai teman dan bisa saling dekat.
Baca Juga:
Ada banyak kesamaan antara kamu dan dia, mulai dari tempat hangout favorit, pilihan musik, dan lingkaran pertemanan. Kamu tidak butuh waktu lagi untuk beradaptasi dengannya karena sudah terbiasa. Hanya seseorang yang betul-betul kamu kenal yang bisa membuatmu tertawa lepas, dan hanya pertemanan yang solid yang bisa membuatmu mampu menghadapi banyak persoalan.
Sebab itu, jangan merasa bersalah jika salah satu teman atau sahabat pria adalah cinta sejatimu. Artikel lainnya: Curhat Istri Opick: Dilema Poligami dan Janji Masuk Surga