Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trik Kanaya Tabitha Belajar dari Kasus Anniesa Hasibuan  

Editor

Susandijani

image-gnews
Desainer Kanaya Tabitha menunjukkan persiapan jelang show tunggalnya di New York kepada Tempo di Butik Tenun LeViCo Jakarta, 24 Agustus 2017. Kanaya Tabitha membawa tema The Secret Journey to East Nusa Tenggara. TEMPO/Nurdiansah
Desainer Kanaya Tabitha menunjukkan persiapan jelang show tunggalnya di New York kepada Tempo di Butik Tenun LeViCo Jakarta, 24 Agustus 2017. Kanaya Tabitha membawa tema The Secret Journey to East Nusa Tenggara. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum kasus First Travel, Anniesa Hasibuan dikenal sebagai penyelenggara fashion busana muslim yang menggelar peragaannya di berbagai tempat terkenal. Seperti New York Fashion Week, Fashion Show London, dan Jakarta Fashion Week.

Kasus yang terjadi pada Anniesa Hasibuan, menjadi pelajaran banyak desainer yang akan menggelar peragaan busana di negara asing. Kanaya Tabitha, misalnya, yang kini bereran sebagai Art Director dan Produser  dalam show tunggalnya di Crown Plaza Hotel, Times Squeare, New York, 10 Sepetember 2017,  “Saya ga mau buang uang yang sok-sok, lebih penting itu ada pesan yang disampaikan,” ungkapnya yang untuk acara tersebut menggandeng desainer dari House of Woven NTT, Julie Laiskodat.

Kanaya Tabitha yang kini sedang menyelesaikan kuliah S2 nya di Bidang Social Science di Universitas Harvard, ini  akan menggelar peragaan busana rancangan Jullie Laiskodat  di New York Couture Fashion Week Spring/Summer 2018. BacaTetap Bugar Meski Sibuk Kerja dan Sekolah? Ini Tip Kanaya Tabitha 

Pesan sosial itulah yang membuat seorang Kanaya Tabitha turun gunung menggelar Fashion show tahun ini. Sebelumnya, sudah 4 tahun ini Kanaya sibuk dengan aktivitas sosialnya di Rumah Pandai terang yang didirikannya 4 tahun lalu.  Dalam perjalanannya itu, Kanaya menyaksikan nasib para penenun perempuan yang masih berjuang untuk anak-anaknya. Di sisi lain, Julie yang kini menjadi partnernya juga punya misi untuk mensosialisasikan kain tenu NTT menjadi budaya sehari-hari, bukan pada acara tertentu saja.  “Sekarang saya hanya mau kreasi kalau ada message sosialnya,” ungkap Kanaya pada TEMPO, Kamis 24 Agustus, di Batik Tenun LeViCo.

“Kalau kain dijual tanpa pesan, akan menjadi biasa aja. Sudah terbukti! Tetapi kalau kain dijual dengan sebuah pesan, orang yang pakai akan menjadi lebih sayang,” ujar Kanaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, pesan apa yang ingin disampaikan Kanaya melalui koleksi yang akan digelar di New York Couture Fashion Week Spring/Summer 2018, 10 September 2017 ?

“Pesan yang kami ingin sampaikan adalah cerita-cerita mengenai penenun itu. Tentang kehidupannya, tentang budayanya, Misalnya kalau tidak bisa bertenun belum boleh kawin. Ini kan pesan-pesan yang kalau disampaikan orang luar akan menarik perhatian mereka,” ujar Kanaya. Dengan pesan ini, Kanaya juga berharap orang asing akan membeli tenun-tenun tersebut dan mengembangkan sumber penghasilan para penenun. BacaKanaya Tabitha Turun Gunung, dari NTT ke NewYork

Kanaya Tabitha juga telah melakukan perhitungan untuk New York Fashion Week yang diikuti Anniesa Hasibuan waktu itu, namun dia tahu kalau untuk melakukan peragaan busana disana, pasti akan mengeluarkan uang setidaknya USD 58.000. “Akukan orang sosial,  daripada bayar segitu banyak  mending bikin Rumah Pandai lagi,” lanjut Kanaya yang yakin kalau peragaan busana ini akan sukses, karena pesan yang akan disampaikannya.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA | SUSAN



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penampilan Sederhana Paus Fransiskus Dipuji Perancang Busana Adrie Basuki

12 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat menyapa umat katolik di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katerdral.  TEMPO/Subekti.
Penampilan Sederhana Paus Fransiskus Dipuji Perancang Busana Adrie Basuki

Perancang busana Adrie Basuki memuji gaya busana Paus Fransiskus yang dinilai menampilkan kesederhanaan namun autentik.


Omzet Jogja Fashion Week 2024 Miliaran Rupiah, Barang Apa Paling Banyak Diburu?

21 hari lalu

Pengunjung Jogja Fashion Week 2024 di JEC. Tempo/Pribadi Wicaksono
Omzet Jogja Fashion Week 2024 Miliaran Rupiah, Barang Apa Paling Banyak Diburu?

Jogja Fashion Week menampilkan aneka brand dari pakaian anak sampai dewasa, dari baju kain tradisional hingga baju modern.


Spot Weekend Menarik, Jogja Fashion Week 2024 Digelar Lebih Semarak

24 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Spot Weekend Menarik, Jogja Fashion Week 2024 Digelar Lebih Semarak

Wisatawan yang akhir pekan ini berkunjung ke Yogyakarta, kunjungi Jogja Fashion Week di JEC Yogyakarta.


Jogja Fashion Trend 2024: Menjadi Pusat Mode Etnik Nusantara dengan Tema "INSPECTRE"

34 hari lalu

Jogja Fashion Trend 2024
Jogja Fashion Trend 2024: Menjadi Pusat Mode Etnik Nusantara dengan Tema "INSPECTRE"

Jogja Fashion Trend 2024 diikuti oleh desainer dari seluruh penjuru Indonesia, dari Jawa hingga Kalimantan, Kepulauan Riau, dan Sumatera.


Jogja Fashion Trend 2024, Desainer Diminta Tak Abaikan Pasar dan Buat Buat Busana Wearable

36 hari lalu

Sejumlah karya yang ditampilkan pada puncak perhelatan Jogja Fashion Trend 2024 Minggu (11/8). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Trend 2024, Desainer Diminta Tak Abaikan Pasar dan Buat Buat Busana Wearable

Pesan dari Jogja Fashion Trend, pasar membutuhkan karya yang tak hanya indah di atas catwalk, tapi juga bisa mereka gunakan sehari-hari.


Jogja Fashion Trend 2024, Para Desainer Adu Kreatif Terinspirasi Gen Z

38 hari lalu

Suasana gelaran Jogja Fashion Tren (JFT) 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Trend 2024, Para Desainer Adu Kreatif Terinspirasi Gen Z

Selain mengolah karya fashion yang terinspirasi Gen Z, para desainer juga mengolah wastra khas Indonesia di Jogja Fashion Trend.


Muncul Tren Kebaya Korea, Sandiaga Uno Minta Pelaku Industri Kreatif Saingi Dengan Inovasi

58 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia di Yogyakarta, Sabtu 20 Juli 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Muncul Tren Kebaya Korea, Sandiaga Uno Minta Pelaku Industri Kreatif Saingi Dengan Inovasi

Sandiaga Salahuddin Uno merespon soal munculnya tren Kebaya Korea yang sempat jadi perdebatan di media sosial.


Profil Dries Van Noten, Desainer Asal Belgia yang Mundur dari Industri Mode

27 Juni 2024

Dries Van Noten. Foto : Driesvannoten.com
Profil Dries Van Noten, Desainer Asal Belgia yang Mundur dari Industri Mode

Dries Van Noten desainer asal Belgia menyatakan mengundurkan diri dari industri mode. Ini profilnya.


Pilih Tas Kulit Asli atau Tas Kulit Sintetis? Cek Kebutuhanmu

14 Juni 2024

Ilustrasi Tas Elizabeth/Tempo-Mitra Tarigan
Pilih Tas Kulit Asli atau Tas Kulit Sintetis? Cek Kebutuhanmu

Kapan gunakan tas kulit asli dan tas kulit sintetis menurutmu? Simak tips dari Head of Designer dari Brand Tas Elizabeth, Vernalyn Subali.


Tips Merawat Tas Kulit Sintetis Agar Makin Awet

14 Juni 2024

Tas Elizabeth/Tempo-Mitra Tarigan
Tips Merawat Tas Kulit Sintetis Agar Makin Awet

Tas menjadi salah satu aksesori fashion yang dibutuhkan masyarakat khususnya wanita. Simak tips merawat tas kulit sintetis agar awet.