TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) meluncurkan kegiatan advokasi publik #CegahKankerServiks, kegiatan komunikasi berbasis digital yang bertujuan untuk edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas terkait kanker serviks dan bagaimana upaya pencegahannya
Dr. Venita, Kepala Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, menjelaskan agar kegiatan advokasi publik pencegahan kanker serviks lebih efektif, segenap tim KICKS akan mengaktivasikan www.cegahkankerserviks.com sebagai kanal penyebaran informasi mengenai kanker serviks yang komprehensif dan terpercaya. (baca: Jangan Sepelekan Istirahat, Bahaya Napza Bisa Mengancam)
"Melalui website ini, masyarakat dapat dengan mudah mengakses data, fakta, serta penjelasan yang lengkap dan valid mengenai kanker serviks, termasuk upaya preventif primer dan sekunder yang efektif serta penanganannya, yang semuanya telah dipastikan keakuratannya oleh pendukung KICKS yang juga berasal dari kalangan medis," ujarnya
Terkait status kanker serviks di Indonesia, Ketua Umum Himpunan Onkologi & Ginekologi Indonesia dan salah satu penggagas KICKS Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG (K) menambahkan: “Menurut data yang dihimpun dari RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, ditemukan 70 persen penderita kanker serviks datang dengan stadium lanjut (stadium >3b), dengan kelompok umur paling banyak didapatkan rentang usia 35-55 tahun, sehingga mempengaruhi angka harapan hidup pasien tersebut."
Data penderita kanker serviks di RS Dr Cipto Mangunkusumo (2010-2014) dari 105 pasien, hanya 14 persen pasien yg mampu bertahan hidup hingga 1 tahun. Bahkan dalam 5 tahun, angka harapan hidup (survival rate) adalah 0 persen. Hal ini mencerminkan bahwa terdapat kurangnya informasi serta data yang diperlukan oleh pasien maupun keluarga pasien kanker serviks mulai dari pemahaman penyakit itu sendiri, tindakan preventif maupun pengobatannya” (baca: 7 Makanan Kunci Saat Energi Merosot)
“Oleh karenanya, kampanye sosial #CegahKankerServiks yang memobilisasi Duta Cegah Kanker Serviks dan memberdayakan website www.cegahkankerserviks.org serta media sosial ini merupakan salah satu upaya KICKS untuk mengadvokasi pemerintah tentang urgensi untuk mengakselerasi program pencegahan kanker serviks baik skrining nasional bagi perempuan yang sudah menikah dan vaksinasi HPV nasional bagi anak sekolah dasar,” tambah Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG (K).
Kedepannya, KICKS dengan seluruh Duta Cegah Kanker Serviks ini bersama-sama akan menyebarluaskan dan berperan aktif dalam menggalang dukungan untuk kampanye sosial #CegahKankerServiks, melalui advokasi publik di media massa dan media sosial, petisi publik kepada pemerintah, penggalangan dana sosial, serta kegiatan advokasi lainnya, demi mengajak partisipasi masyarakat seluas-luasnya melawan kanker serviks di Indonesia. (baca: Kuku Patah, Rambut Rontok, Sudah Saatnya Kamu ke Dermatolog)