TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengimbau kepada seluruh jamaah haji Indonesia untuk mewaspadai kemungkinan munculnya penyakit Mers-COV atau penyakit saluran pernapasan akibat virus yang bisa ditularkan oleh kelelawar dan unta.
"Jamaah haji disarankan memakai masker pelindung hidung dan mulut di tempat ramai, seperti Masjid Nabawi, Masjidil Haram dan tempat lainnya," kata Nila dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu. (baca: 2-jenis-penyakit-yang-mengintai-para-calon-jamaah-haji)
Menkes juga menganjurkan agar para jamaah mengikuti etika kesehatan dasar saat bersin atau batuk.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan M Subuh menjelaskan kasus Mers-COV secara sporadis tetap terjadi di Arab Saudi. Seringkali berupa infeksi nosokomial di kalangan petugas kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang merawat pasien Mers-COV.
Namun Subuh mengingatkan agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan meskipun belum terjadi penyebaran ke berbagai negara, dan belum ada laporan tentang jamaah dari luar Arab Saudi yang terinfeksi Mers-COV sejak 2012.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Eka Jusuf Singka meminta kepada seluruh petugas kesehatan haji di Arab Saudi untuk mengoptimalkan upaya promotif dan preventif kepada jamaah haji yang sudah berada di Makkah maupun yang masih di Madinah.
"Jamaah juga diharuskan mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah berada di WC umum atau toilet umum. Jangan menggosok-gosokkan tangan ke mata atau hidung jika tangan belum dicuci dengan sabun," kata Eka. (baca: Musim Haji Mulai 28 Juli 2017, Simak Tips Persiapan Ibadah Haji
Dia juga mengingatkan agar jemaah haji tidak berfoto-foto atau dekat-dekat dengan hewan unta, karena hewan tersebut juga dapat menjadi medium penularan virus Mers-COV.
Hingga saat ini seluruh pasien jamaah haji Indonesia yang dirujuk ke RSAS tidak ada yang terindikasi penyakit Mers-COV.
ANTARA