TEMPO.CO, Jakarta - Usia kehamilan penyanyi Ashanty baru memasuki pekan kempat. Tapi istri Anang Hermansyah itu seolah tidak khawatir melompat-lompat meski sedang hamil muda. Tidak takut keguguran? Sebenarnya amankah melompat-lompat ketika sedang hamil? Baca: Ashanty Hamil 3 Minggu, Apa yang Boleh dan Dilarang?
Setiap wanita hamil pasti ingin kandungannya sehat dan aman. Melompat-lompat memang salah satu cara tetap aktif atau dijadikan latihan fisik khusus. Tapi kita pun pasti ingin tahu apa dampaknya buat janin. Sebelum melakukannya, lebih baik cari tahu dulu apa sih manfaat dan bahaya melompat-lompat?
Seperti dilansir laman Live Strong, ada beberapa olahraga yang bisa dilakukan perempuan hamil, termasuk yang ada unsur melompat. Lompat tali, jumping jacks, dan berabagai video latihan aerobik menyertakan gerakan melompat.
Bila gerakan melompat tidak terlalu ekstrem dan berbahaya, misalnya terlalu tinggi atau naik turun berulang kali, melompat sebenarnya hampir sama dengan lari. Gerakan melompat yang berbeda juga memiliki dampak yang berbeda pada kesehatan ibu dan bayi. Meski ada manfaatnya, melompat bukanlah opsi yang baik buat ibu hamil. Baca juga: Kenali 9 Tanda Sedang Hamil 3 Minggu
# Manfaat
Olahraga memang membuat tubuh lebih kuat. Melompat memang bukan pilihan utama buat banyak orang, meski latihan yang sesuai porsi ada juga manfaatnya. Wanita hamil ingin tubuh yang kuat agar lebih mudah saat dan setelah melahirkan. Semakin kuat dan sehat tubuh, semakin mudah proses pemulihan pascamelahirkan.
# Risiko
Yang juga tak boleh dilupakan, melompat-lompat ketika hamil juga mengandung risiko, misalnya bayi lahir prematur. Penyebabnya, tergantung juga pada seberapa ekstrem lompatan, uterus akan terbentur-bentur saat kita mendarat. Bila tenaga yang digunakan cukup besar, dalam arti lompatan cukup kuat, bisa memicu kontraksi, dan semakin berbahaya bila saat mendarat kedua kaki menyentuh lantai dalam posisi renggang.
# Opsi lain
Melompat memang tak akan menyebabkan cedera khusus pada janin meski ada kemungkinan ia lahir prematur. Sejauh ini hanya kelahiran prematur yang diketahui sebagai dampak dari ibu yang melompat-lompat waktu hamil, tapi pilihan olahraga lain sangat dianjurkan. Melompat-lompat ringan masih boleh dilakukan karena tak berbahaya buat ibu dan janin, tapi hindarilah jumping jacks, yang mendarat dengan posisi squat atau mirip posisi saat melahirkan. Daripada melompat-lompat, lebih baik pilih jalan kaki, aerobik ringan, dan peregangan.
Sebelum berolahraga, apapun jenisnya, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter. Ia akan menyarankan apakah boleh kita bersepeda, lari, atau melompat. Wanita yang biasa berolahraga atau atlet biasanya diperbolehkan melakukan latihan yang lebih berat dibanding yang tidak pernah berolahraga sebelum hamil.
Bila melompat termasuk dalam latihan yang kita pilih, dokter akan menyarankan jenis lompatan seperti apa yang boleh dilakukan dan seberapa sering. Jangan lupa minum cukup air putih. Bila terjadi kontraksi atau pendarahan ketika sedang melompat, segera periksakan ke dokter karena dikhawatirkan terjadi keguguran atau kelahiran prematur.
Adapun Ashanty melompat saat tengah berada di Sumba, Nusa Tenggara Barat. Di akun Instagramnya, Ashanty membagikan potret diri bersama temannya di sebuah tanah lapang. Dari beberapa foto yang diunggah, ada satu gambar yang memperlihatkan Ashanty yang mengenakan kaus berwarna putih bersama dengan 3 orang lainnya berpose sambil melompat.
Ashanty (berkaus putih) melompat.
Pada keterangan foto, Ashanty menuliskan, "Freedom, bunda and the nannies". Gambar tersebut membuat warganet mengingatkan Ashanty agar berhati-hati dan menjaga bayi di dalam kandungannya. Artikel terkait: Anang Belum Jadi Vasektomi, Ashanty Hamil Lagi
PIPIT