Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Sesali Lemak di Bokong dan Paha karena Banyak Manfaatnya

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
noticias247fm.com
noticias247fm.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak perlu malu bila kita memiliki pantat yang penuh dengan lemak. Banyak orang justru ingin memilikinya sehingga rela melakukan operasi plastik dan menambahkan implan.

Sebuah analisa menyebutkan mereka yang memiliki banyak lemak di pantat dan paha memiliki risiko lebih kecil terserang penyakit jantung dan diabetes dibanding mereka yang lemaknya menumpuk di bagian tubuh lain. Para peneliti membuat hipotesa bahwa orang yang ramping dan memiliki timbunan lemak di bagian bawah tubuh dan lemak tersebut justru berperan penting dalam menurunkan risiko penyakit metabolisme, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Untuk membuat analisa itu, para peneliti di Jerman mempelajari informasi dari hampir 1.000 orang, termasuk yang berberat badan normal, kelebihan berat badan, dan obesitas. Mereka menjalani tes untuk mendapatkan kepastian soal massa lemak tubuh dan distribusi lemak. Seluruh peserta memiliki risiko penyakit jantung dan diabetes yang tinggi berdasarkan berat badan, riwayat diabetes keluarga, atau kadar glukosa yang tinggi.

Para peneliti mendapati di antara orang-orang yang berat badannya normal, pemrediksi terbesar dari metabolisme yang tidak sehat adalah akumulasi lemak yang rendah di tubuh bagian bawah. Dengan kata lain, lebih banyak lemak di tubuh bagian bawah justru memberi perlindungan lebih dalam melawan masalah metabolisme buat mereka yang berat badannya normal.

Apa alasannya? Bila berada di tubuh bagian bawah, lemak akan tetap berada di tempatnya dan tidak membahayakan organ lain, Berbeda bila lemak menumpuk di perut, yang bisa menutupi jantung dan lever, begitu kata peneliti. “Bokong dan paha adalah tempat aman buat lemak karena tak akan masuk ke darah dan mencapai organ-organ,” jelas penulis pendamping penelitian, Norbert Stefan, kepada Daily Mail.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila orang-orang dengan berat badan normal memiliki sedikitnya dua macam faktor risiko metabolisme, mereka harus diperiksa untuk mengetahui penyakit metabolismenya, misalnya penyakit lemak lever atau pengerasan dan penyempitan pembuluh darah akibat tumpukan kerak, sehingga pengobatannya bisa dilakukan lebih awal, begitu saran peneliti. Hasil penelitian ini dimuat di jurnal Cell Metabolism pada 1 Agustus 2017.

PIPIT

Berita kesehatan lainnya:

Antibiotik Harus Dihabiskan, Fakta atau Salah Kaprah?

7 Penyakit Hewan Peliharaan yang Bisa Menulari Tuannya

Hair Dryer Lebih Kotor dari Toilet, Waspadai Penggunaannya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heru Budi Tutup Sejumlah Puskesmas, Apa Itu UKM Center yang Menggantikan Fungsinya?

22 jam lalu

Dokter memeriksa pasien dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Rata-rata dalam satu shift yang berlangsung sejak pagi hingga siang, sebanyak 60 pasien dengan gejala batuk dan sesak memeriksakan diri ke puskesmas tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Heru Budi Tutup Sejumlah Puskesmas, Apa Itu UKM Center yang Menggantikan Fungsinya?

Mengenal fungsi UKM Center yang gantikan sejumlah Puskesmas kelurahan di DKI Jakarta


Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

3 hari lalu

Ilustrasi brokoli. Foto: Freepik.com/8photo
Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

Karena kaya akan nutrisi penting untuk kesehatan, brokoli disebut sebagai sebagai superfood.


Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

6 hari lalu

Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

Upaya promotif preventif terus digalakkan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) demi mengendalikan angka penderita penyakit kronis.


Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

8 hari lalu

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

Meski bergizi, minum susu berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.


Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com
Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

ARFID adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembatasan asupan makanan karena gangguan makan.


EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

10 hari lalu

EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

EEA mengeluarkan peringatan dalam laporan mereka, bahwa tingkat BPA yang ditemukan saat ini sudah 'jauh di atas batas aman' bagi kesehatan.


Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

10 hari lalu

Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

Meskipun dapat menurunkan suasana hati dan kebahagiaan, mengeluh juga dapat berdampak besar pada fungsi otak dan tubuh.


Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

12 hari lalu

Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dikenal sebagai program jaminan kesehatan dengan jumlah kepesertaan terbesar di dunia.


Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

14 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

Perbedaan utama antara probiotik dan prebiotik adalah bahwa prebiotik tidak mengandung mikroorganisme hidup seperti probiotik.


Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Ilustrasi wanita kurang tidur. Freepik.com/Benzoix
Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

Kurang tidur mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus secara efisien dan mengingat memori.