Eksekutif Perempuan Beberkan Kebutuhan Ibu dalam Mengejar Karier

Editor

Rini Kustiani

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Survei #WonderTech menunjukkan sebagian besar perempuan merasa tak ada lagi bias gender dalam bekerja di sektor teknologi. Hanya saja, mereka merasa potensi perempuan belum sejajar dalam mengejar jenjang karier bila dibandingkan dengan laki-laki. Survei tersebut menunjukkan sebanyak 55 persen kaum Adam-lah yang mampu mencapai posisi senior eksekutif. Sedangkan potensi perempuan dalam mengembangkan karier hanya sekitar 33 persen.

Untuk memuluskan jalan seorang perempuan –baik yang masih sendiri maupun sudah berkeluarga, dalam meniti karier, salah satu mekanisme yang mesti diterapkan adalah promosi yang bebas dari bias gender. Di acara WonderTech di Jakarta, Kamis 20 Juli 2017, sejumlah petinggi perempuan di beberapa perusahaan terkemuka mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi dalam meniti karier dan apa saja yang dibutuhkan oleh ibu bekerja untuk mewujudkan mimpinya.

1. Jam kerja yang fleksibel

Shinta Widjaja Kamdani.

CEO Sintesa Group, Shinta Kamdani mengatakan jam kerja yang fleksibel merupakan isu menantang di dunia kerja. Bagi perusahaan maupun pekerja perempuan itu sendiri, bekerja dengan jam yang fleksibel tidaklah mudah. “Kita harus membuat kesepakatan dengan pasangan tentang peran masing-masing di rumah,” katanya. “Wanita juga perlu mengedukasi pasangannya.”

2. Dukungan pasangan

Hanifa Ambadar

Pendiri & CEO Female Daily, Hanifa Ambadar mengatakan dukungan pasangan amat penting bagi perkembangan karier perempuan. Ketika harus menyelesaikan pekerjaan di rumah misalnya, Hanifa awalnya merasa canggung. Bahkan suami pernah menegurnya saat menyalakan laptop di malam hari.

Beruntung lambat-laun suaminya bisa memaklumi kegiatan Hanifa. “Sekarang, saya tak perlu lagi merasa sungkan terhadap suami jika membuka laptop pada malam hari untuk melanjutkan pekerjaan, karena dia juga seperti itu. Jadi, kami saling mengerti satu sama lain,” ujarnya.

3. Pengorbanan

Sati Rasuanto

Managing Director Endeavour Indonesia, Sati Rasuanto mengatakan dalam mengejar karier, terkadang wanita juga mesti berkorban. “Pengorbanan harus dilakukan untuk suatu harapan. Kita tidak bisa egois,” ujarnya. “Walaupun punya ambisi, kita tidak selalu bisa mendapatkan apa yang kita mau.”

Sati Rasuanto terpaksa meninggalkan dua buah hatinya di tanah air, sedangkan dia harus terbang ke negeri gajah putih, Thailand. Sati tentu merasa berat, terlebih dia adalah orang tua tunggal bagi anak-anaknya. Namun Sati Rasuanto teguh pada pendirian bahwa segala sesuatu memang perlu pengorbanan.

4. Bebas dari stigma
Adapun tantangan lain bagi perempuan di dunia kerja, menurut Sati Rasuanto, adalah pelecehan dalam segala bentuk. “Perempuan masih sering dipandang sebelah mata dan kerap dijadikan objek seksual,” ucap Sati Rasuanto.


Sri Widowati.

Country Head Facebook Indonesia, Sri Widowati berpendapat sebaiknya sampaikan kepada orang itu kalau kita merasa dilecehkan. “Untuk pekerja perempuan yang menempati posisi rendah di tempat kerja, demi mencegah masalah pelecehan, diperlukan suatu mekanisme perusahaan,” kata Sri Widowati.

LUCIANA

Artikel karier lainnya:
Setop Makan Siang di Meja Kerja, Banyak Efek Negatifnya
Ingin Resign dari Pekerjaan, Pertimbangkan Dulu 7 Hal Ini
Jadi Dokter dan Presiden Bukan Cita-cita Populer Anak Sekarang








4 Hal Penting yang Bisa Kembangkan Bisnis UMKM Anda

10 hari lalu

Program YOU-BLAST ini merupakan pengembangan dari sejumlah inisiatif kewirausahaan Prestas Junior Indonesia/PJI
4 Hal Penting yang Bisa Kembangkan Bisnis UMKM Anda

Ada banyak wirausaha pemula yang memulai bisnis tanpa melakukan perencanaan yang matang. Ketahui 4 hal ini bila ingin bisnis UMKM berkembang.


Gejala Trauma Karier karena Tertekan Beban Lingkungan Kerja

17 hari lalu

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Gejala Trauma Karier karena Tertekan Beban Lingkungan Kerja

Trauma karier karena berbagai penyebab, seperti kecelakaan kerja, pelecehan, diskriminasi, stres berlebihan beban kerja, berkonflik dengan rekan.


Kondisi Trauma Karier Tersebab Tekanan Lingkungan Kerja

19 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Kondisi Trauma Karier Tersebab Tekanan Lingkungan Kerja

Trauma karier kondisi seseorang mengalami tekanan dan kesulitan yang berlebihan dalam pekerjaan.


Tahun 2023 Mau Karier Lain? 6 Tips Bagi yang Ingin Mengubah Karier Pekerjaan

50 hari lalu

Ilustrasi keluar atau pindah kerja. shutterstock.com
Tahun 2023 Mau Karier Lain? 6 Tips Bagi yang Ingin Mengubah Karier Pekerjaan

Mungkin faktor bosan, banyak yang memutuskan untuk pindah pekerjaan hingga banting setir menekuni karier yang baru.


Ingin Mengubah Karier di 2023, Ikuti 6 Tips Ini agar Sukses

52 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Ingin Mengubah Karier di 2023, Ikuti 6 Tips Ini agar Sukses

Jangan mau menjalani karier dengan tidak bahagia hanya karena merasa sulit mencari pekerjaan baru.


Kaia Gerber Cerita Merasa Kesepian Jauh dari Keluarga

26 Januari 2023

Kaia Gerber. Instagram.com/@kaiagerber
Kaia Gerber Cerita Merasa Kesepian Jauh dari Keluarga

Kaia Gerber kini lebih banyak bekerja dari rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarha


Michelle Pfeiffer Cerita Keputusan Hiatus dari Akting demi Keluarga

25 Januari 2023

Michelle Pfeiffer tiba di premier Ant-Man and the Wasp, di Los Angeles, Senin, 25 Juni 2018. Michelle Pfeiffer berperan sebagai Janet van Dyne. AP/Jordan Strauss
Michelle Pfeiffer Cerita Keputusan Hiatus dari Akting demi Keluarga

Michelle Pfeiffer mengenang masa dia bekerja saat anak-anaknya masih kecil


Mandy Moore Curhat Kewalahan Mengasuh Dua Anak di Bawah 2 Tahun

24 Januari 2023

Mandy Moore menunjukkan gaya rambut barunya yang dicat pirang. Instagram.com/@mandymoore
Mandy Moore Curhat Kewalahan Mengasuh Dua Anak di Bawah 2 Tahun

Mandy Moore berusaha menyeimbangkan diri antara karier aktingnya dan mengurus anaknya


5 Rahasia Profil LinkedIn Jadi Menarik dan Bisa Bersaing di Dunia Kerja

24 Januari 2023

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Rahasia Profil LinkedIn Jadi Menarik dan Bisa Bersaing di Dunia Kerja

Tips agar profil LinkedIn Anda menarik dan bisa bersaing di dunia kerja


Inilah Profil Hakim Wahyu Iman Santoso, Ketua Majelis Hakim Perkara Ferdy Sambo

15 Januari 2023

Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso memberikan pertanyaan pada saksi dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J, dengan terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin, 31 Oktober 2022.  Sebanyak 11 saksi yang dihadirkan merupakan eks ajudan Ferdy Sambo, serta pekerja dan ART di rumah pribadi mantan Kadiv Propam tersebut di Jalan Saguling III, Duren Tiga.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Inilah Profil Hakim Wahyu Iman Santoso, Ketua Majelis Hakim Perkara Ferdy Sambo

Hakim Wahyu Iman Santoso memulai karier sebagai hakim di Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun pada 2008.