Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Busana Antar Anak Sekolah dan Kerja buat Ibu Berhijab

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Temi Sumarlin dari Hijabersmom Community. Instagram
Temi Sumarlin dari Hijabersmom Community. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit perempuan berhijab yang sudah punya anak alias mama hijaber atau hijabers mom punya segudang aktivitas setiap harinya. Mulai dari mengantar anak sekolah, arisan, bertemu teman, sampai urusan bisnis.

Untuk tampil modis setiap saat, ada beberapa pilihan busana yang perlu diperhatikan agar hijabers mom tidak salah kostum alias saltum. Misalnya saja dalam pemilihan warna dan model busana.

Pemerhati fashion dari komunitas Hijabersmom Community, Temi Sumarlin mengatakan memilih busana muslim harus disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan. "Misalnya pagi mengantar anak sekolah, jangan langsung pakai baju yang heboh dan ribet serta berlapis-lapis," ujar Temi dalam talkshow Hijab Fashion Clinic AQUA Japan di Jakarta, Rabu 27 Juli 2017.


Temi Sumarlin dari Hijabersmom Community. Instagram

Ketika mengantar anak sekolah, Temi Sumarlin menyarankan pakai busana yang praktis, kasual, dan berwarna pastel agar tidak terlihat mencolok.

Berbeda dengan urusan kantor, menurut Temi Sumarlin, pilih setelan busana muslim yang formal untuk menghormati klien maupun rekan kerja. Mengenai pemilihan warna, sesuaikan busana dan hijab yang dipakai. Misalnya warna terang dikombinasi dengan pastel atau nude.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika pakai busana muslim berwarna terang seperti merah atau shocking pink, sebaiknya redam dengan kombinasi hijab warna basic atau pastel. Atau bisa juga di kombinasi dengan warna tas dan sepatu maupun aksesoris yang sederhana," katanya. "Yang penting dalam satu penampilan, ada satu line yang diikuti."

Temi Sumarlin menambahkan, pemilihan material busana juga penting disesuaikan dengan kondisi cuaca. Sebaiknya, pilih busana muslim dari bahan katun agar menyerap keringat. "Dianjurkan pilih bahan katun daripada satin," katanya.

Sebab, bahan katun mampu menyerap keringat dengan baik. Khususnya penutup kepala, kalau memakai bahan yang tidak menyerap keringat berisiko bikin rambut berketombe. "Sirkulasi udara yang tidak baik juga bisa memicu penyakit kulit seperti berjerawat," ujar Temi Sumarlin.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:

Pakai Kaftan Seleb, Model Syahrini dan Nagita Slavina
Hijab yang Aman untuk Anak? Intip Yuk Gaya Berhijab Nycta Gina


Dian Sastro dan Nagita Slavina Bisnis Mukena, Harga Jutaan Rupiah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkop UKM Soroti Banjirnya Hijab Impor di Pasaran: Hanya 25 Persen Produksi Lokal

13 hari lalu

Sambutan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki dalam acara Opening Ceremony Floriculture Indonesia International Expo (FLOII) 2023, di Hall 2 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Kamis, 28 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Kemenkop UKM Soroti Banjirnya Hijab Impor di Pasaran: Hanya 25 Persen Produksi Lokal

Kemenkop UKM mencatat, pada 2022, dari 1,06 miliar item hijab yang dibeli masyarakat, hanya 25 persen yang diproduksi dalam negeri.


Deretan Brand Fesyen Lokal Luncurkan Scarf Palestina, Keuntungan Penjualan Didonasikan untuk Warga Gaza

13 hari lalu

Klamby, salah satu brand modest fesyen turut menggalang dana untuk Palestina dengan merilis scarf khusus. Dengan sistem pre-order, keuntungan dari penjualan scarf akan didonasikan ke warga Gaza. Instagram/wearingklamb
Deretan Brand Fesyen Lokal Luncurkan Scarf Palestina, Keuntungan Penjualan Didonasikan untuk Warga Gaza

Sejumlah pemilik brand modest fashion lokal turut menggalang dana untuk disalurkan ke warga Gaza, Palestina. Siapa saja mereka?


Polisi Paris Diselidiki atas Penembakan Wanita Berhijab

30 hari lalu

Polisi berdiri di luar stasiun metro dan kereta regional Bibliotheque Francois Mitterand, di mana petugas menembak dan melukai seorang wanita berhijab setelah dia berteriak
Polisi Paris Diselidiki atas Penembakan Wanita Berhijab

Kepolisian Prancis membuka penyelidikan atas penembakan aparat terhadap seorang wanita berhijab di stasiun kereta ibu kota Paris


Polisi Paris Tembak Wanita Berhijab di Stasiun, Kondisinya Kritis

30 hari lalu

Polisi berjaga setelah seorang pria dengan pisau melukai beberapa orang di stasiun kereta Gare du Nord di Paris, Prancis, 11 Januari 2023. REUTERS/Benoit Tessier
Polisi Paris Tembak Wanita Berhijab di Stasiun, Kondisinya Kritis

Polisi menembak dan melukai parah seorang wanita berhijab di stasiun metro Paris, Prancis


Bentrok dengan Polisi Moral, Gadis Iran Akhirnya Tewas Setelah Sebulan Koma

32 hari lalu

Wanita Iran berjalan di jalan selama pengaktifan kembali polisi moralitas di Teheran, Iran, 16 Juli 2023. Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi, tiga hari setelah ditangkap polisi moral pada 16 September 2022 karena tidak mengenakan jilbab secara benar. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Bentrok dengan Polisi Moral, Gadis Iran Akhirnya Tewas Setelah Sebulan Koma

Gadis Iran kembali meninggal setelah bentrok dengan polisi akibat tak berhijab. Kisahnya seperti Mahsa Amini.


Koma karena Bentrok dengan Polisi Moral, Remaja Iran Disebut 'Mati Otak'

39 hari lalu

Polisi Iran berdiri di jalan saat polisi moral kembali melakukan patroli jilbab di Teheran, Iran, Ahad, 16 Juli 2023. Kematian Mahsa Amini menimbulkan gelombang protes besar-besaran hingga menjadi perhatian mancanegara. Majid Asgaripour/WANA via REUTERS
Koma karena Bentrok dengan Polisi Moral, Remaja Iran Disebut 'Mati Otak'

Remaja Iran, yang koma awal bulan ini setelah diduga bertemu dengan polisi moral karena undang-undang hijab di negara itu, disebut "mati otak".


Aktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita

54 hari lalu

Suporter Iran membentangkan poster  bertuliskan
Aktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita

Penganugerahan Nobel Perdamaian kepada aktivis yang dipenjara, Narges Mohammadi, telah meningkatkan pengawasan terhadap hak-hak perempuan di Iran.


Profil Narges Mohammadi, Aktivis Perempuan Iran Pemenang Nobel Perdamaian 2023

54 hari lalu

Taghi Ramahi, suami Narges Mohammadi, seorang pembela hak-hak perempuan Iran yang dipenjara, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2023, berpose dengan foto dirinya dan istrinya yang tidak bertanggal, saat wawancara di rumahnya di Paris, Prancis, 6 Oktober 2023. REUTERS/Christian Hartmann
Profil Narges Mohammadi, Aktivis Perempuan Iran Pemenang Nobel Perdamaian 2023

Narges Mohammadi pemenang Nobel Perdamaian 2023 tidak bertemu anak-anaknya selama delapan tahun terakhir karena dipenjara


Putrinya Koma karena Bentrok dengan Polisi Moral, Perempuan Iran Ini Ditangkap

55 hari lalu

Pasukan keamanan pada hari Kamis menangkap ibu dari yang berada dalam keadaan koma di rumah sakit menyusul konfrontasi dengan agen di metro Teheran karena tidak mengenakan jilbab. REUTERS
Putrinya Koma karena Bentrok dengan Polisi Moral, Perempuan Iran Ini Ditangkap

Aparat Iran menangkap ibu dari seorang gadis remaja yang koma di rumah sakit, menyusul konfrontasi dengan polisi moral karena hijab


Remaja Iran Koma Setelah Bentrok dengan Polisi Moral

57 hari lalu

Gadis remaja di Iran yang telah ditahan karena memposting video tarian. (Twitter)
Remaja Iran Koma Setelah Bentrok dengan Polisi Moral

Seorang remaja Iran bentrok dengan polisi moral karena tak memakai hijab. Ia menderita koma dan dirawat di rumah sakit.