TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai cara bisa dilakukan orang tua agar si kecil bisa berpuasa dengan hati gembira. Salah satunya adalah dengan memberikan mereka pilihan, misalnya dalam menentukan menu berbuka dan sahur.
“Namun beritahu juga pilihan-pilihan makanan dan minuman yang memberi asupan gizi menguatkan untuk puasa,” ujar Anggia Chrisanti S.Psi, konselor Biro Konsultasi Psikologi Westaria.
Selain itu, anak pun butuh penguat berupa ungkapan dan ekspresi memuji. Ketika anak baru kuat berpuasa setengah hari, katakan “good job!” Yang penting anak sudah mau berusaha. Tambah usia, kesiapan biologis, fisik, dan kognitif anak dalam menghadapi ibadah puasa pun akan bertambah.
Di sisi lain, jangan memaksakan anak apalagi memberi hukuman jika mereka tidak mampu menyelesaikan puasa. Apa akibatnya jika anak dipaksa? “Akan ada banyak hal keakuan atau penghayatan tentang diri mereka yang negatif. Ketika anak merasa negatif tentang diri mereka, mereka akan negatif untuk lingkungan sekitar dan terhadap aturan, termasuk aturan berpuasa. Mereka akan baik di depan (orang tua) saja,” ujar Psikolog Roslina Verauli M.Psi, Psi.
Bagaimana dengan memberi iming-iming hadiah jika berpuasa? “Jika hanya sebagai penyemangat, mengapa tidak? Namun kalau terus diiming-imingi sesuatu, anak akan berpikir bahwa setiap aksi kebaikan mereka harus berbayar. Anda perlu menanamkan, setiap aksi kebaikan adalah untuk kebaikan mereka sendiri, sehingga penghayatan diri yang muncul pada anak adalah perasaan kompeten,” Vera mengingatkan.
Perasaan kompeten adalah bagian penting dari kecerdasan emosional, membuat anak senang dan bangga dengan pencapaian baik mereka. Perasaan seperti ini jauh lebih berharga ketimbang hadiah berupa materi.
Dengan latihan puasa secara benar dan tanpa dipaksakan, anak akan mendapatkan manfaat dari ibadah yang mereka jalani. “Dampak latihan berpuasa bagi anak lagi-lagi kembali kepada melatih kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial, yaitu mampu berbuat aksi baik, paham tentang aturan-aturan sosial, bahwa di bulan Ramadan orang harus berpuasa sebulan penuh. Mereka juga akan memahami norma-norma sosial yang berkaitan dengan bulan puasa,” ujar Vera.
TABLOIDBINTANG
Baca juga:
Mau Lebih Asyik? Puasa Gadget! Ini Penelitiannya
Persekusi, Tindakan yang Lebih dari Main Hakim Sendiri
Waktu Sekarang Terasa Lebih Cepat ketimbang Saat Kecil, Kenapa?