TEMPO.CO, Jakarta - Tinggal di daerah ber iklim tropis dengan udara panas membuat tubuh menjadi lembab terutama pada area kewanitaan. Banyak wanita yang tidak menyadari kondisi lembab membuat pertumbuhan bakteri berkembang dengan cepat.
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi Boy Abidin, “Untuk menjaga kesehatan area kewanitaan, wanita harus sadar dan memahami pentingnya mengganti pembalut sesering mungkin, terutama saat haid.”
Pada kondisi lembab bakteri mudah menyerang dan tumbuh semakin cepat. Bakteri ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti Vaginosis bakteri atau keputihan tidak normal akibat bakteri gardnerella vaginalis Pelvic Inflammatory Disease (PID) atau peradangan pada organ reproduksi wanita. Serta infeksi jamur Candida atau keputihan tidak normal akibat jamur Infeksi HIV dan lain lain.
Wanita mempunyai 2 siklus yaitu masa haid dan masa di luar haid. Pada saat haid, darah haid dan kondisi lembab merupakan media yang baik untuk bakteri berkembang. Sedangkan masa di luar haid, area kewanitaan mengeluarkan cairan untuk menjaga kelembaban yang kita kenal sebagai keputihan. Agar area kewanitaan tetap kering, gantilah celana dalam jika sudah lembab atau gunakan pantyliner.
Pembalut dan pantyliner harus diganti minimal setiap 3 jam sekali. Rutinitas kerja seringkali membuat wanita lupa mengganti pembalut atau pantyliner. Padahal, setelah 3 jam, bakteri mulai tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Oleh karena itu, kita membutuhkan proteksi alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Misalnya pembalut yang mempunyai kandungan antiseptik alami yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri.
Berita lainnya:
Keterampilan Sosial Anak Dipengaruhi Usia Sang Ayah
Rokok Salah Satu Penyebab Sulit Tidur, Bahkan Fatal Akibatnya
Perut Bengkak Salah Satu Ciri Liver Bermasalah, Gejala Lain?