TEMPO.CO, Jakarta - Teh adalah minuman favorit banyak orang, terutama bagi mereka yang hendak berbuka puasa. Aroma menyegarkan dari teh plus tambahan gula akan membuat tubuh kembali bersemangat setelah seharian berpuasa.
Namun dokter spesialis gizi dan nutrisi di Rumah Sakit Siloam, dr. Marya Haryono, M. Gizi, SpGK, mengingatkan jenis teh yang mesti hati-hati sebelum dikonsumsi. "Bukan kandungan teh yang dikhawatirkan, melainkan kandungan gula atau zat aditif lain yang terkandung di dalamnya, yang bisa jadi tidak baik bagi kesehatan," katanya.
Minuman teh dalam kemasan, baik dalam kotak, botol, atau gelas, walau terbuat dari teh yang baik dari segi kesehatan, minuman ini sama tidak baiknya dengan minuman dalam kemasan lainnya.
"Dan ini baru gula yang dikonsumsi dari minuman kemasan, belum ditambah gula yang dikonsumsi dari makanan lain. Jadi bisa dibayangkan berapa banyak gula jika kita punya kebiasaan mengkonsumsi minuman teh dalam kemasan juga," kata Marya.
Teh juga mengandung kafein. Namun kandungan kafein dalam teh tidak sebanyak kopi. Tapi, ketika seseorang diketahui tidak cocok dengan minuman kopi dengan kafeinnya, maka minuman teh pun jadi terlarang. "Kafein yang kita kenal ada dalam kopi ada juga dalam teh walau tidak sebanyak dalam kopi. Tapi kalau seseorang memang tidak cocok terhadap kafein, maka minum teh pun sebaiknya dibatasi," kata Marya.
"Orang yang mengkonsumsi teh, cokelat, kopi, kemudian perutnya jadi tidak enak, jantung berdebar-debar, keluar keringat dingin, pusing. Ini adalah efek-efek yang biasa timbul setelah mengonsumsi kafein dan juga menandakan seseorang sensitif terhadap kafein," ujarnya. "Kalau memang ada gejala ini, sebaiknya tidak mengkonsumsi apapun yang mengandung kafein."
Artikel lain:
Dua Sumber Kelelahan Saat Bepergian Jauh
12 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Lomba Lari
Belajar Bahagia dengan Apa yang Kamu Miliki, Ikuti Cara Ini