Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset: Berteriak kepada Anak Sama Bahayanya dengan Memukul

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
childandteencounseling.com
childandteencounseling.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak yang nakal, membangkang, atau tidak menurut sering membuat orang tua emosi. Akibatnya, orang tua menjadi marah dan berteriak kepada anak-anak, atau bahkan memukul mereka.

Menurut psikolog klinis Laura Markham, semua tindakan -baik berteriak ataupun memukul anak, salah. Dalam wawancaranya dengan situs Fatherly, kebiasaan orang tua berteriak kepada anak harus dievaluasi lagi. Menurutnya, berteriak hanyalah alat orang tua untuk melepaskan stres.

Menurut psikolog yang juga penulis buku “Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting” itu, berteriak pada anak tak akan berpengaruh banyak karena perkembangan otak anak pun belum banyak. Sebaliknya, berteriak akan memberi respons kimiawi yang bisa menghambat proses belajar dan pertumbuhan anak.

“Anak-anak melepaskan biokimia dengan jawaban melawan atau diam. Mereka mungkin memukul kita, lari, atau diam seribu bahasa. Semua sikap tersebut tak baik untuk pembentukan otak,” ujar Markham.

Menurut Larkham, para orang tua yang kerap berteriak justru mengajarkan anak-anak bahwa teriakan marah itu adalah cara yang wajar dalam berkomunikasi. Begitu juga dengan kekerasan fisik bagi orang tua yang senang melakukannya. Sebab itu, respons akan menurun dari orang tua ke anak.

Pendapat seperti ini bukan hanya dari satu pakar. Beberapa penelitian sebelumnya selama bertahun-tahun telah membuktikan dampak berteriak kepada anak. Sebuah penelitian pada 2013 yang dimuat di jurnal Child Development menunjukkan berteriak kepada anak-anak, termasuk mengejek dan menyumpah serapah, sama berbahayanya dengan hukuman fisik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila berteriak pada anak bukan hal yang bagus, maka berteriak yang disertai kata-kata menghina atau mengejek bisa dikategorikan sebagai kekerasan emosional. Tindakan tersebut sudah terbukti memiliki dampak jangka panjang, seperti kegelisahan, rendah diri, dan meningkatkan agresi pada anak, juga membuat anak lebih senang merisak karena batasan yang sehat dan rasa hormat sudah rancu.

Markham menganjurkan humor sebagai cara alternatif untuk mendisiplinkan dan mengajar anak bila berbuat kesalahan atak kenakalan yang umum dibuat anak-anak. “Bila orang tua menanggapinya dengan rasa humor, kita tetap bisa menunjukkan kekuasaan dan membuat mereka terhubung dengan kita,” ujar pendiri Aha! Parenting itu.

Ketimbang berteriak untuk menyalurkan emosi, ada baiknya orang tua menenangkan diri dulu kemudian berbicara secara terbuka kepada anak perihal sikapnya yang menyulut kemarahan. Tetap tegas dalam bersikap atas kesalahan anak daripada hanya memberi ancaman.

PIPIT

Berita lainnya:

Saran Psikolog Jika Anak Batita Bicara Kasar
Usir Stres, Prilly Latuconsina Suka Bak-buk, Bak-buk


Irfan Hakim Ditegur Si Bontot, Jadi Iri Sekaligus Bersyukur

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.