TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah aktivitas yang padat, banyak orang yang harus berjuang menjalani gaya hidup sehat. Era digital yang berkembang pesat, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi, terutama di kalangan kelas menengah, meningkatkan daya beli dan mempengaruhi gaya hidup.
Hal tersebut juga membuat prevalensi penyakit tidak menular (PTM) naik dan salah satunya adalah diabetes melitus (DM), yang juga salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Baca: Penderita Diabetes Hindari Kerja Malam
Kementerian Kesehatan memperkirakan pada 2030 prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 21,3 juta orang, sedangkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi diabetes meningkat hingga 6,9 persen dari perkiraan total 176.689.388 orang yang berusia di atas 15 tahun.
Diabetes tipe 2, sering disebut sebagai non-insulin-dependent, yang mencakup sekitar 95 persen dari total pengidap diabetes usia dewasa, juga dapat menyerang kelompok usia yang lebih muda, dan bahkan anak-anak. Baca juga: Yang Harus Dilakukan agar Terhindar dari Diabetes
"Diabetes tipe 2 sangat dipengaruhi gaya hidup. Kebiasaan makan sehat, nutrisi yang tepat, olahraga teratur, dan pemeriksaan secara berkala akan membantu mencegah diabetes tipe 2. Di sinilah peran dan dukungan keluarga menjadi penting, terutama untuk pencegahan sejak usia dini,” kata dr. Johanes Purwoto. Artikel terkait: Deteksi Diabetes dari Lingkar Pinggang dan Lama Duduk
Dalam sebuah keluarga, seorang ibu sebagai penjaga gerbang dan pengasuh keluarga dapat membantu pencegahan dini dengan membantu anak tetap aktif setiap harinya serta menjaga asupan makanan serta minuman yang sehat. Ibu membuat makanan sehat yang dapat dinikmati oleh seluruh keluarga dan mengadopsi kebiasaan hidup sehat.
“Kami memahami besarnya peranan keluarga, terutama ibu dalam menjaga kesehatan. Karenanya kami hadir untuk mendukung para ibu melindungi dan memelihara kesehatan keluarganya sejak dari rumah,” tutur Presiden Direktur Philips Indonesia, Suryo Suwignjo.