Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jam Sekolah Terlalu Pagi Picu Depresi pada Remaja

image-gnews
Ilustrasi anak siap masuk sekolah dasar. shutterstock.com
Ilustrasi anak siap masuk sekolah dasar. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia banyak sekolah yang menerapkan jam masuk yang sangat pagi. Di beberapa daerah ada sekolah yang siswanya diharuskan masuk pukul 7 pagi. Namun, ada juga sekolah yang masuknya lebih pagi lagi yaitu pukul 06.30 WIB.

Padahal menurut studi yang dilakukan oleh The Open University di Inggris menyatakan bahwa proses belajar seharusnya dimulai pada pukul 11 siang atau setelahnya. Sebab para remaja yang sedang memasuki masa pubertas akan memiliki jam biologis baru yang membutuhkan waktu tidur lebih lama.

"Waktu diantara tidur dan belajar di institusi pendidikan yang seperti biasanya (masuk pagi) menyebabkan kekurangan tidur yang cukup signifikan," ucap peneliti dari studi tersebut seperti dikutip dari Independent.

Saat kekurangan tidur seperti itu maka lebih memudahkan para remaja mengalami penurunan minat belajar di sekolah, depresi, obesitas hingga penyalahgunaan narkoba. Para remaja yang memiliki segudang aktivitas akan terlalu kelelahan dan keesokan harinya harus berangkat sekolah pagi-pagi dan itulah yang bisa menyebabkan mereka hingga mengalami depresi.

Tak hanya itu saja, banyak ahli yang juga mengungkapkan bahwa jam sekolah yang terlalu pagi memang tidak selalu memiliki manfaat yang baik bagi anak dan remaja.

Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Judith Owens dari Boston Children's Hospital yang menyatakan remaja akan kesulitan untuk tidur lebih cepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masuk sekolah yang pagi pastinya kita akan selalu disuruh oleh orang tua untuk pergi tidur lebih awal. Namun, seperti yang dikatakan oleh Dr. Judith di atas bahwa remaja memiliki jam biologisnya sendiri dan akan cukup kesulitan untuk pergi tidur lebih cepat.

"Tubuh dari para remaja akan melepaskan melatonin yang cukup lebih lama daripada seseorang yang sudah dewasa. Tak hanya itu saja, remaja juga memerlukan jam tidur yang lebih lama lagi yaitu sekitar 9,5 jam," ucapnya.

Namun, jam sekolah yang pagi tidak selalu berdampak buruk karena kita juga bisa merasa lebih fresh kan saat belajar di pagi hari.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Depresi, Gejalanya Sering Diabaikan! Begini Kata Ahli
Risiko Jika Anak Sarapan yang Itu-itu Saja
Batalkan Janji Boleh Saja, tapi Ketahui Etikanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

1 hari lalu

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

5 hari lalu

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

8 hari lalu

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.


Seri Parenting: Deretan Kiat Mengajari Anak Batasan Fisik dengan Orang Lain

22 Juli 2023

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Seri Parenting: Deretan Kiat Mengajari Anak Batasan Fisik dengan Orang Lain

Saat tumbuh dari bayi hingga balita, orang tua perlu mulai mengajari anak cara menetapkan batasan fisik dengan orang lain maka ilmu parenting perlu.


Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.


Mengenal Gentle Parenting dan Manfaatnya

12 Juni 2023

Ilustrasi ayah dan anak. Shutterstock.com
Mengenal Gentle Parenting dan Manfaatnya

Gaya pengasuhan gentle parenting mendorong kerjasama keluarga supaya anak-anak mampu mengungkapkan perasaan mereka.


Gaya Parenting: Hal-hal Penting Diajarkan ke Anak yang Memasuki Usia 1 Tahun

20 April 2023

Ilustrasi pesta ulang tahun anak. huffpost.com
Gaya Parenting: Hal-hal Penting Diajarkan ke Anak yang Memasuki Usia 1 Tahun

Sebagai orang tua, gaya parenting dengan beberapa aktivitas sederhana dapat membantu Anda mendorong pertumbuhan dan perkembangan mereka.


Seri Parenting: Cara Mendidik Anak Sensitif Menjadi Disiplin

11 April 2023

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Seri Parenting: Cara Mendidik Anak Sensitif Menjadi Disiplin

Mendidik anak bukanlah sebuah hal yang mudah, terutama anak sensitif sehingga perlu perhatian khusus agar sang anak tetap disiplin. Lantas, caranya?