Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Thisable, Jangan Pernah Ragukan Kemampuan Difabel

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Angkie Yudistia. dok. TEMPO
Angkie Yudistia. dok. TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengalaman Fanny Evrita berikut ini bisa menjadi cermin kegundahan teman-teman kita yang mengalami keterbatasan. Fanny Evrita, 25 tahun kecewa karena sudah sekian lama bekerja sebagai pegawai bank swasta di Kalimantan, tapi tak kunjung diangkat menjadi karyawan tetap.

Perusahaan beralasan Fanny tak bisa terus-terusan mengenakan rok panjang. Padahal busana itu ia kenakan untuk menutupi salah satu kekurangan pada kakinya. Fanny adalah penyandang tunadaksa.

Pengalaman pahit dua tahun lalu menjadi titik balik kehidupan perempuan kelahiran Pontianak tersebut. Fanny menebalkan niatnya merantau ke Jakarta. Di Ibu Kota, ia bertemu dengan Angkie Yudistia, pendiri dan CEO Thisable Enterprise—aksi bisnis sosial bagi penyandang disabilitas. “Saya tersadar bahwa kaum difabel juga bisa berbisnis, tak cuma mengandalkan lowongan kerja,” kata Fanny.

Berkolaborasi dengan Angkie, Fanny kini menjadi Kepala Pengembangan Produk di Thisable. Salah satu lini bisnis yang baru ia tekuni diberi label “Thisable Beauty Care”. Ini adalah produk-produk kecantikan seperti masker wajah, lulur, sampo, sabun, dan aromaterapi buatannya.

Bukan tanpa alasan Fanny memilih pengembangan produk kosmetik. Ia ingin penyandang disabilitas tak minder dengan kondisi tubuhnya. Bahkan mereka juga bisa tampil menawan dengan produk kosmetik. “Merawat tubuh adalah salah satu cara mensyukuri hidup ini,” tuturnya.

Menurut Fanny, produk itu dibuat bersama dengan wirausahawan kosmetik di Depok, Jawa Barat. Produk yang sudah jadi kemudian dikirim ke Wisma Cheshire—rumah pemberdayaan kaum difabel—di Cilandak, Jakarta Selatan. “Teman-teman difabel bertugas di lini pengemasan produk kecantikan dan mendapat upah Rp 500 per unit,” ia menjelaskan.

Baru dirintis empat bulan lalu, produk “Thisable Beauty Care” sudah laris manis. Saban bulan, kata Fanny, setidaknya 100 buah produk kosmetiknya laku dengan kisaran harga Rp 30-200 ribu. Itu berkat cara promosinya yang tak cuma menitipkan produk di salon kecantikan, tapi juga menjualnya di situs belanja online maupun Instagram.

Angkie Yudistia, CEO Thisable Enterprise, mengatakan usaha yang dikerjakan Fanny adalah program terbaru Thisable yang bertajuk “Thisable Creative Centre”. Program itu dibuat agar penyandang disabilitas dapat mandiri secara finansial. “Mereka akan menjadi 'difablepreneur’,” kata Angkie, penyandang tunarungu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasilnya adalah produk-produk retail yang dibuat, lalu dipasarkan untuk menekan donasi. Dengan demikian, penyandang disabilitas bisa berkarya sekaligus berdaya. Selain produk kecantikan, Thisable mulai merambah bisnis adibusana dengan label “Thisable Ready to Wear’. Ada juga kerajinan perak dan aksesori muslim yang akan dirilis pada Januari 2017.

Angkie berharap gerakan pemberdayaan ini mampu menambah kapasitas keterampilan penyandang disabilitas. Di lain sisi, ia ingin masyarakat semakin menghargai karya kreatif kaum difabel. “Mencari pekerjaan sendiri sudah biasa, tapi memberdayakan orang lain, apalagi kelompok difabel, baru luar biasa,” ujarnya.

Angkie menjelaskan, Thisable Enterprise berdiri pada 2011. Sebagai pendiri, Angkie mengatakan Thisable punya misi sebagai kelompok bisnis sosial demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum disable. Angkie tergugah berkarya karena pengalamannya yang sulit berkarya di sektor publik sebagai penyandang tunarungu. “Saya yakin kesulitan yang sama dihadapi penyandang disabilitas lainnya,” ia berujar.

Selain sedang gencar membesarkan lini bisnis sosial, Thisable telah malang-melintang membangun kesadaran mengenai isu-isu disabilitas. Kegiatannya antara lain penulisan buku berjudul Perempuan Tunarungu Menembus Batas dan Setinggi Langit. Dua edisi itu terjual lebih dari 4.000 eksemplar.

Selain menulis, Thisable aktif mengadakan seminar untuk mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri penyandang disabilitas. Angkie dan kawan-kawan pun pernah mewakili Indonesia dalam forum-forum internasional mulai dari Amerika Serikat hingga Prancis. “Kini kami memberdayakan 480 penyandang disabilitas se-Jabodetabek,” Angkie menjelaskan.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita lainnya:
10 Lagu Penghilang Cemas
Cara Bijak Mengatasi Konflik dengan Rekan Kerja
5 Cara Memilih Produk Kosmetik yang Ramah Lingkungan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

2 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?