TEMPO.CO, Jakarta - Spa menjadi pilihan bagi sebagian orang untuk membuat tubuh rileks. Beragam bahan untuk spa menjadi daya tarik seseorang dalam memilih tempat spa tertentu, misalnya spa yang menawarkan khasiat teh hitam dan cokelat. Dua bahan ini ternyata tak hanya nikmat untuk diseduh, namun juga mampu membuat kulit menjadi lebih halus.
Di Rumah Boenga, Pondok Indah, Jakarta selatan, aroma teh merebak ke seluruh sudut ruang perawatan yang berukuran sekitar 4x4 meter. Para terapis sibuk menyiapkan peralatan spa. Di dalam mangkuk-mangkuk keramik putih yang mereka bawa, terdapat body mask dan scrub yang semua berbahan dasar teh hitam.
Baca juga:
Rumah Boenga menggeber teh hitam sebagai produk andalan. Alasannya sederhana. “Karena teh kaya akan vitamin A dan E yang berguna melembapkan kulit,” kata Margiana Utama, pemilik Rumah Boenga. Selain itu, teh hitam mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan kulit, serta dapat mengecilkan pori-pori.
Jadi, Margiana melanjutkan, spa dengan bahan ini cocok untuk warga Jakarta dengan kulit cenderung kering lantaran kerap terpapar sinar matahari atau terdampak udara penyejuk ruangan. Selain itu, dari pengalaman pribadinya, perawatan teh hitam dapat meminimalisasi kulit sensitif yang mudah gatal jika terkena debu atau bakteri.
Di Rumah Boenga, para pengunjung mendapat perawatan selama 2 jam 30 menit. Mula-mula, terapis akan mengoleskan lulur dengan bahan dasar teh hitam yang dicampur dengan beras ke seluruh tubuh. Waktunya 30 menit. Lulur berfungsi mengangkat kotoran di kulit serta memberikan efek lembut. Setelah itu, mereka diperkenankan membilas diri.
Berikutnya pijatan di seluruh tubuh. Tahapan ini dirasa paling menyenangkan. Mengapa? Karena Rumah Boenga bakal memanjakan pengunjung dengan pijatan cordial berdurasi 60 menit. Khusus tahapan ini, terapus harus memastikan kondisi kliennya. Bila sedang hamil, ada perlakuan pijat khusus.
Selanjutnya, tamu akan dilesi masker yang lagi-lagi berbahan dasar teh hitam. Waktunya tak kurang dari 15 menit. Setelahnya, air hangat kecoklatan yang bermuatan saringan teh tersedia di bath tub. Pengunjung bisa leluasa membilas diri sembari berendam. Sebagai penutup, pihak spa menyediakan opsi seduhan teh hitam, kopi, atau jahe.
Rumah Boenga mengolah sendiri teh hitam yang digunakan untuk perawatan kulit. Sebulan sekali, mereka mengambil bahan langsung dari petani di perkebunan teh di Jawa Tengah. Bila menggunakan teh pabrikan, menurut Margiana, hasilnya tak akan sesuai ekspektasi, bahkan bisa menimbulkan efek gatal di kulit. “Saya enggak mau asal-asalan,” ujarnya.
Perlaku bisnis kecantikan yang memulai usaha mandiri sejak 2008 itu menyasar kalangan menengah ke atas. Tarifnya Rp 385 ribu untuk spa teh hitam dan Rp 375 ribu untuk spa susu, cokelat, serta teh hijau. Pada tanggal 15 setiap bulannya, pengunjung akan memperoleh diskon 20 persen dengan syarat melakukan transaksi minimal Rp 100 ribu.
Selain itu, ada voucher diskon dengan besaran sama yang dijual tiap tanggal 14, 15, dan 16. Voucher berlaku selama satu bulan. “Banyak pelanggan yang memborong voucher ini tiap bulan, apalagi orang asing dari Korea dan India,” kata Margiana.
Selain Rumah Boenga, ada Chocolate Brown Spa di Tebet, Jakarta Selatan yang menawarkan sensasi spa dengan cokelat. Rumah kecantikan yang berdiri sejak 2009 ini didominasi rona coklat. Mulai interior fusi Jawa-Bali hingga wewangian, semua bernuansa coklat, yang berasal dari Jepara. “Tapi produk cokelatnya dari Lampung,” kata Fajar, Humas Chocolate Brown Spa.
Indonesia memang terkenal dengan potensinya sebagai salah satu penyuplai cokelat terbesar di kancah internasional, dan harganya pun mampu bersaing. Jenis perawatan complete spa relax treatment yang menjadi favorit di sini. Fajar menjelaskan, spa dengan bahan cokelat mampu mengangkat sel-sel kulit mati dan anti-penuaan dini sehingga kulit lebih halus dan cerah.
Cokelat juga memiliki gliserida yang bermanfaat mengencangkan kulit, dan mengandung asam lemak serta cocoa butter untuk menjaga kelembapan kulit. Bahan cokelat yang dipakai untuk kecantikan kulit, menurut Fajar, berbeda dengan cokelat konsumsi. Tekstur cokelat untuk perawatan kecantikan lebih kasar dan warnanya lebih muda.
Di ruangan perawatan, terdapat tiga cawan yang isinya lulur, bahan masker, dan minyak. Spa cokelat dimulai dengan pemijatan selama 30 menit, disusul pengolesan lulur ke seluruh tubuh, kurang lebih 40 menit. Wangi cokelat yang sudah diolah dengan campuran beras langsung memenuhi ruangan. Setelahnya, lulur dibilas bersih kemudian terapis memoleskan bahan masker selama 30 menit.
Selesai mengenakan masker, pelanggan digiring ke bath tub untuk berendam. Air di bak mandi terlihat sudah kental kecoklatan lantaran terapis telah menaburkan bubuk cokelat di sana. Bahan cokelat yang digunakan untuk berendam sama dengan yang dipakai saat masker. Setelah puas berendam, pelanggan akan menikmati secangkir teh jahe hangat. Paket spa cokelat ini dibanderol Rp 215 ribu.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Berita lainnya:
Tip Mengolah Ikan Gurame, Bawal, dan Bandeng
Ayo Kuras Usus dengan Buah-buahan Lezat Berikut Ini
Sudah Makan Kok Masih Lapar, Mungkin Ini Penyebabnya