Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Kesalahan yang Bikin Surat Lamaran Kerjamu Sia-sia

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi wawancara kerja. shutterstock.com
Ilustrasi wawancara kerja. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda menyebar surat lamaran kerja ke berbagai perusahaan. Namun, belum ada satu pun yang merespons. Padahal permohonan lamaran kerja itu sudah Anda kirimkan sejak lama. Dalam hati bertanya, apakah ada yang keliru dari surat lamaran itu?

Siapa di Balik Kostum Syahrini?

Memang benar, persaingan dunia kerja itu keras. Pesaing Anda banyak. Namun, itu bukan satu-satunya alasan atau penyebab utama surat lamaran Anda berakhir tanpa kabar. Bisa jadi, nasib lamaran kerja berujung nihil akibat ulah Anda sendiri.

Perlu diketahui, sebelum memanggil Anda untuk wawancara kerja, perusahaan memeriksa lamaran secara seksama. Mereka juga mencari tahu segala sesuatu tentang Anda melalui berbagai cara.

Apabila hasil penelusuran mereka tentang profil Anda bagus, siap-siap menerima panggilan wawancara kerja. Tapi jika sebaliknya, mungkin ini yang membuat surat lamaran tak bersambut. Supaya surat lamaran berbuah manis, sebaiknya hindari tujuh hal berikut ini:

1. Tampil aneh di media sosial
Sudah umum bila perusahaan 'memeriksa' karyawan dan calon karyawan mereka melalui media sosial. Seluruh isi akun kita diamati dan diperhatikan, mulai dari profil, foto profil, hingga postingan yang pernah diunggah. Bila isi akun media sosial Anda tampak aneh dan tidak jelas, maka sudah bisa dipastikan Anda akan dicoret dari daftar calon karyawan.

Sebaiknya, segera 'bersih-bersih' dan 'dandani' akun media sosial Anda. Gunakan foto dengan pose profesional untuk profil, dan hapus postingan yang bernada negatif. Jangan lupa sesekali mencoba mencari nama Anda di mesin pencari. Jangan sampai nama Anda muncul terkait hal-hal yang bersifat buruk dan negatif.

2. Menjiplak resume
Dalam hal ini, Anda membuat resume dengan meniru contoh resume yang sudah ada. Parahnya, demi mendapatkan resume yang sempurna, Anda meniru contoh resume itu 100 persen, tanpa membuat perbedaan sedikit pun. Ini merupakan kesalahan fatal. Perusahaan akan dengan mudah menyadari hal ini. Jika sudah begini, Anda tak perlu berharap banyak untuk menerima panggilan wawancara kerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Terlalu agresif
Setelah mengirimkan lamaran, boleh-boleh saja Anda menghubungi pihak perusahaan yang dituju untuk menanyakan nasib lamaran. Anda bisa menghubungi melalui email atau menelepon. Tapi, ingat batasan. Meski Anda dilanda penasaran, tahan emosi untuk menghubungi mereka setiap hari. Setidaknya beri waktu 3-7 hari setelah Anda mengirimkan surat lamaran. Jika terlalu sering menghubungi, mereka akan merasa tidak nyaman karena Anda telah menerornya.

4. Kata dan tata bahasa berantakan
Banyak kata-kata yang salah atau typo dalam resume Anda. Belum lagi tata bahasanya tak beraturan. Hati-hati, urusan sepele seperti ini juga bisa menentukan nasib lamaran kerja Anda. Perusahaan bisa menilai Anda sebagai orang yang tidak memperhatikan detil, tidak peka, atau yang terparah mereka menilai Anda tidak cerdas. Sebab itu, sebelum mengirim surat lamaran sebaiknya periksa dan baca ulang.

5. Pelit informasi diri
Melamar pekerjaan ibarat memperkenalkan diri kepada teman baru. Setidaknya Anda memberi tahu nama dan informasi diri lainnya yang diperlukan. Begitu pula saat membuat resume. Berikan informasi tentang diri Anda yang sekiranya penting untuk diketahui perusahaan. Siapa tahu, kriteria diri Anda adalah sosok yang mereka butuhkan.

6. Tidak mengikuti instruksi
Perusahaan meminta para pelamar kerja untuk mengirimkan surat lamarannya ke alamat email tertentu. Tapi, Anda malah mengirimkannya ke alamat email yang lain, misalnya ke alamat surat elektronik manajer personalia atau ke alamat email direktur utama. Bila instruksi sederhana seperti itu saja tidak diikuti, bagaimana pihak perusahaan mau mempercayakan Anda untuk mengikuti instruksi lainnya setelah diterima bekerja kelak?

TIME | LUCIANA

Berita lainnya:
Cara Bersihkan Smartphone yang Benar
6 Posisi Lengan Agar Menarik Saat Difoto
5 Barang di Rumah yang Paling Banyak Mengandung Bakteri

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

2 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?