Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beri ASI pada Bayi dan Rasakan Sederet Manfaat Kesehatannya

image-gnews
Foto ilustrasi. Dok: StockXpert
Foto ilustrasi. Dok: StockXpert
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak hanya bayi yang mengonsumsi air susu ibu (ASI) yang mendapatkan manfaat. Para ibu menyusui juga mendapatkan berbagai manfaat. Salah satunya adalah pembakaran kalori yang lebih banyak.

Ibu menyusui membakar 500 kalori tambahan setiap harinya. Metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin juga meningkat sehingga tubuh akan lebih mudah mengubah makanan menjadi energi. Alhasil, menyusui bisa membantu ibu kembali pada berat badan semula sebelum hamil.

Selain membakar kalori, menyusui juga bisa menghindarkan ibu dari berbagai penyakit berbahaya, seperti kanker ovarium dan kanker payudara. Laktasi atau keseluruhan proses menyusui, membantu jaringan payudara berkembang dengan matang.

Jika jaringan tersebut tidak berkembang hingga matang, maka risiko sel kanker tumbuh pada jaringan payudara tersebut lebih tinggi. Sedangkan, untuk kanker ovarium, ibu menyusui memiliki antibodi khusus yang bisa mengurangi risiko terjangkit kanker tersebut. Tak hanya itu, para ibu juga terhindar dari beberapa penyakit berikut.

- Hormon yang digunakan untuk menghasilkan ASI (oksitosin dan prolaktin), ternyata juga bisa menurunkan tekanan darah dalam jangka waktu yang panjang.

- Menyusui menyebabkan hormon dan lemak tubuh melindungi jantung para ibu dengan mengembalikan fungsi metabolisme dan kesehatan jantung pasca kehamilan sehingga risiko terkena penyakit jantung bagi ibu menyusui lebih rendah.

- Kebiasaan menyusui juga bisa mengembalikan ukuran perut ibu seperti sebelum hamil. Karena ibu menyusui melepaskan hormon oksitosin, yang menyebabkan rahim yang membesar ketika hamil, kembali ke ukuran semula, seperti dilansir laman Redbook Magazine. Pendarahan setelah melahirkan juga bisa teratasi dengan kebiasaan menyusui.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Berdasarkan penelitian, ibu menyusui bisa terhindar dari depresi pascamelahirkan. Pasalnya, hormon oksitosin membantu mengalirkan ASI keluar dari payudara, mengurangi tingkat stres, dan membantu terbentuknya ikatan antara ibu dan bayi.

TABLOIDBINTANG

Artikel lain: Makan Bawang Merah Mentah Ternyata Baik Buat Kesehatan, Lho

Turunkan Bobot Setelah Melahirkan Lewat Olahraga Berikut Ini

Yuk Makan Jambu Air dan Rasakan Manfaatnya buat Kesehatan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

19 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.