TEMPO.CO, Jakarta - Ketika bayi nampak gelisah, bisa jadi tanda-tanda bayi lapar atau ingin menyusu. Namun, karena satu dan lain hal, ada saja ibu yang tidak segera menyusui bayinya, entah itu karena tanggung sedang memasak atau mengurusi kakaknya.
Barulah setelah merasa siap, ibu menghampiri si buah hati dan menyusuinya. Akan tetapi, betapa terkejut ibu mendapati bayi menolak menyusu, bahkan malah menangis lebih kencang. Apa yang salah?
Spesialis gizi Titien Indah Saputri mengungkap sebuah fakta yang mungkin tidak diketahui banyak ibu.
“Bayi jadi menolak menyusu karena ibu terlalu terlambat memberikan payudaranya untuk dihisap bayi,” kata Titien dalam acara Philips Avent New Parents Class Program, Pembekalan untuk Mendukung Para Orang Tua Baru, di RSU Bunda Jakarta (24/9).
Diketahui ada tiga tahap kegelisahan bayi yang merasa lapar. Yakni, tahap early cues yang berarti “I'm hungry”, mid cues yang berarti “I'm really hungry”, dan late cues yang berarti “calm me, then feed me”. Jika bayi telanjur masuk ke dalam fase late cues, maka menyodorkan payudara untuk diisap bukan solusi yang tepat.
Ibu harus menggendong bayi terlebih dulu, menenangkannya, baru menyusuinya. Titien pun menyarankan, agar bayi tidak terlalu sering menghadapi situasi late cues. Serepot apapun, bila bayi berada dalam jangkauan, segera susui.
“Jika karena tergesa-gesa payudara tidak melekat sempurna pada bayi, betulkan setelah bayi mulai menghisap puting,” saran Titien.
Namun ingat, jangan menjejalkan payudara dari arah atas, melainkan bagian bawah. Dorong pelan-pelan hingga posisi pelekatan sempurna. Pelekatan yang tidak sempurna berisiko membuat payudara ibu sakit. Setelah itu, susui bayi seperti biasa.
Artikel lain:
Jangan Katakan ini pada Mereka yang Akan Bercerai
Diganggu Lalat? Ini Cara Menangkisnya
12 Cara Sederhana Atasi Masalah Lambung