TEMPO.CO, Jakarta - Infertilitas atau ketidaksuburan merupakan salah satu masalah bagi beberapa wanita, terutama mereka yang menderita gangguan hormon sindrom ovarium polikistik atau PCOS. Dalam kasus ini, tubuh wanita memproduksi hormon laki-laki (androgen) secara berlebihan.
Beberapa ilmuwan menemukan bahwa embrio beku lebih efektif bagi kehamilan. Studi baru menyebutkan bahwa embrio segar tidak dapat diandalkan jika Anda ingin hamil, terutama bagi mereka yang menderita sindrom ovarium polikistik.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Chicago Tribune, wanita yang mengalami kesulitan hamil sekarang memungkinkan hamil dengan menggunakan embrio beku. Para ilmuwan dari Pennsylvania State University menyatakan embrio beku memiliki kecenderungan untuk dapat membuat proses kehamilan pada penderita sindrom ovarium polikistik. Namun terdapat beberapa efek samping yang harus disadari. Salah satunya adalah ibu dapat memiliki risiko tekanan darah tinggi saat hamil.
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara 1.500 wanita yang didiagnosis dengan PCOS, mereka yang diberi embrio beku tidak berisiko mengalami komplikasi kehamilan sehingga kesempatan hamil mereka lebih besar.
Wanita yang beralih ke program bayi tabung atau IVF disarankan untuk melupakan menggunakan embrio segar. Embrio beku terbukti 49 persen lebih efektif untuk proses pembuahan daripada embrio segar.
Meskipun hal ini banyak disarankan oleh para ahli, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan Anda untuk proses kehamilan yang aman dan sehat.
PARENTHERALD | DINA ANDRIANI
Baca juga:
8 Fakta Menarik Tentang Payudara
Dimakan Mentah, Sayur dan Buah Ini Bisa Bangkitkan Libido
Ukuran Ideal "Mr Happy" Menurut Beberapa Negara