Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Tipe Karyawan yang Rawan Kena PHK

Editor

Sandra

image-gnews
Ilustrasi karyawati terkena PHK. Shutterstock.com
Ilustrasi karyawati terkena PHK. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerusahaan tempat Anda bekerja mengalami kerugian besar. Berbagai isu mengenai upaya penyelamatan perusahaan mulai berembus, salah satunya adalah rencana pengurangan karyawan. Menghadapi situasi ini, terbersit dua pertanyaan dalam benak Anda: Apakah PHK akan terjadi? Dan, apakah Anda menjadi salah satu orang yang akan terkena PHK itu?

Tentu perusahaan tak bisa sekonyong-konyong melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya begitu saja. Ada pedoman dan peraturan tertentu yang harus dipatuhi dan diikuti. Dalam serikat kerja, biasanya ada aturan senioritas yang khas: yang terakhir masuk perusahaan adalah yang pertama keluar.

Artinya, karyawan-karyawan baru berpeluang lebih besar untuk diputuskan hubungan kerjanya. Namun, ada juga yang memberlakukan peraturan lain, yakni hanya manajemen yang berhak dan memiliki kekuasaan untuk memutuskan karyawan mana yang harus keluar dan yang tetap tinggal.

Berikut adalah lima jenis karyawan yang memiliki peluang paling besar terkena PHK:

Karyawan yang peran kerjanya berpotensi digantikan outsourcing
Sebelumnya, hanya pekerja call center dan customer service saja yang berisiko tinggi terkena PHK karena outsourcing. Namun kini, di zaman serba digital seperti saat ini, setiap pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan koneksi internet dan telepon, juga berpotensi terkena risiko yang sama.

Karyawan yang menolak belajar keterampilan baru
Jika Anda ingin mengamankan diri pada posisi dan tempat kerja, jangan menolak kesempatan untuk belajar keterampilan baru. Jika Anda menolak, itu sama saja Anda menjadikan diri Anda sebagai target utama untuk di-PHK. Pihak perusahaan pun akan punya alasan kuat untuk mem-PHK Anda. Mereka dapat menyatakan bahwa Anda tidak lagi dapat atau bersedia menyelaraskan diri untuk tujuan masa depan perusahaan.

Karyawan pemalas
Beban pekerjaan Anda terbilang ringan. Bahkan tugas yang harus Anda kerjakan pun hanya sedikit. Setelah semua tugas selesai, alangkah baiknya Anda tidak berleha-leha dan bersantai ria. Kalaupun ingin begitu, setidaknya jangan terlalu mencolok hingga disadari oleh atasan dan rekan kerja yang lain. Namun, akan lebih baik dan bijak bila Anda menawarkan diri untuk mengerjakan tugas tambahan (meski cuma untuk formalitas belaka). Jika Anda tidak mencari atau meminta tugas tambahan, dan atasan menyadari bagaimana ringannya beban kerja Anda selama ini, ada kemungkinan Anda bisa masuk ke dalam daftar karyawan yang akan di-PHK.

Karyawan yang berperilaku buruk
Sering datang terlambat untuk presentasi penting, suka memancing keributan dengan rekan kerja lain, sering bersikap dan berbicara kasar, bahkan suka menjelek-jelekkan perusahaan di hadapan umum. Tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari diri Anda, selain enyah dari tempat kerja dengan segera.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karyawan yang menambah berat beban keuangan perusahaan
Jika Anda diberi kewenangan untuk memberhentikan karyawan dari pekerjaannya demi mengurangi beban pengeluaran perusahaan, manakah yang akan Anda pilih? Satu orang karyawan level tinggi bergaji besar, atau tiga orang karyawan level rendah bergaji kecil?

Ini tentu bukan pilihan yang mudah, terlebih jika karyawan-karyawan itu memiliki kinerja yang baik selama ini. Namun, mengingat kondisi keuangan perusahaan yang sedang krisis, tetap harus ada yang berkorban.

Secara logika, tentu karyawan level tinggi bergaji besarlah yang, apabila bersedia berkorban, bisa membantu menyelamatkan keuangan perusahaan beserta segenap awaknya. Namun, tentu tak akan semudah itu pelaksanaannya. Pastinya karyawan tersebut tidak akan mau diberhentikan dari pekerjaannya.

Coba buat kesepakatan dengan karyawan itu:
- Bersedia diberhentikan dari pekerjaan atau perusahaan, atau
- Tetap bisa melanjutkan kerja di perusahaan, namun dengan syarat gaji bersedia dipangkas.

TIME | LUCIANA

Baca juga:
ini-tipsnya-supaya-resume-anda-diterima-perusahaan-favorit
bentuk-personal-brand-lewat-media-sosial
5-cara-memotivasi-diri-dalam-bekerja

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

3 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?