Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Humblebrag?

image-gnews
Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah humblebrag atau seni kerendahan hati palsu mulai diperkenalkan tahun 2010 oleh komika asal Amerika, Harris Lee Wittels.

Ketika itu ia sedang menyoroti tingkah laku kebanyakan selebriti cantik dan kaya Hollywood yang mencoba tampil seperti rakyat biasa. Namun, kini humblebrag tidak sebatas pada tingkah laku. Posting-an di media sosial pun termasuk. Pamer terselubung ini banyak beredar di media sosial. Baik itu dalam bentuk status maupun unggahan foto.

Ini contoh humblebrag:

“Kebiasaan perfeksionis ini kadang menyiksa.”

“Capek banget bolak-balik Indonesia-Jepang, Tapi namanya juga kerjaan, mau gimana lagi.”

“Diseret paksa ke tempat ini (foto restoran mewah lengkap dengan hidangan yang wah).”

Trio peneliti dari Harvard Business School di tahun 2015 pernah membuat sebuah penelitian untuk mencari dampak humblebrag terhadap interaksi manusia. Seperti dikutip dari artikel Study: On social media, nobody likes the ‘humblebrag’ yang dirilis BetaBoston, hasil dari penelitian tersebut, kalimat yang mengungkapkan kesombongan ternyata jauh lebih disukai.

Berita lainnya:
Agar Diri Tak Dicap Tukang Pamer di Medsos, Begini Caranya
Media Sosial Bisa Bantu Sukseskan Karier, Ini Buktinya
Cara Bijak Menggunakan Media Sosial  

Scroll Untuk Melanjutkan

Orang-orang mungkin akan lebih respek pada ungkapan pamer yang gembira di media sosial semacam, “Tidak ada yang berani menyentuh meja si perfeksionis” atau “Asik, gara-gara kerjaan bisa ke Jepang lagi” atau “Ternyata diajak ke tempat ini sama si Dia (foto restoran mewah lengkap dengan  hidangan yang wah).”

“Bahkan kalimat mengeluh masih lebih baik dari humblebragging, karena setidaknya terdengar tulus,” kata salah satu penulis, Ovul Sezer.

Lebih jauh dari hasil penelitian, humblebraggers yang sudah dibenci ini bahkan semakin tidak disukai ketika mereka dengan sadar diri mengidentifikasi diri sebagai bagian dari pelaku humblebrag. Misalnya, dengan selalu menyertakan tagar humblebrag pada posting-an mereka.

Sezer mengatakan, mengingat media sosial salah satu alat mempromosikan diri, terlepas apapun kepentingan Anda, maka sebaiknya digunakan secara bijak. “Cara terbaik mempromosikan diri adalah dengan menjauhi sifat itu (humblebragging),” ujar Sezer.

Jangan sampai kita menjadikannya kebiasaan atau bahkan berbangga melakukannya. “Atau biarkan orang lain yang melakukannya untuk Anda,” kata Sezer. 

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

7 jam lalu

BRI Cari Talenta Terbaik dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

3 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

3 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

5 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

6 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

6 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

10 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.