TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan membutuhkan hormon androgen atau yang biasa disebut hormon laki-laki untuk pertumbuhan sel telur dan pertumbuhan rambut pada tubuh. Namun, jika hormon androgen tersebut berlebih (hiperandrogen), akan menimbulkan berbagai masalah, dari timbulnya jerawat hingga mempengaruhi tingkat kesuburan perempuan.
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Budi Wiweko, sekitar 10 persen perempuan berusia 15-35 tahun yang hiperandrogen mengalami gangguan haid dan gangguan kesuburan.
"Hormon androgen dibutuhkan perempuan, tapi enggak boleh banyak-banyak. Makanya 99 persen hormon androgen diikat protein dan hanya 1 persen yang dibutuhkan serta bebas (tidak diikat protein)," ujarnya.
Pertumbuhan rambut yang berlebih pada area payudara, kemaluan, lengan, paha depan, dan beberapa area lainnya serta rambut yang mengalami kebotakan atau rontok menjadi permasalahan lain yang timbul akibat hiperandrogen pada perempuan. Penyebab dari meningkatnya kadar androgen pada perempuan, dr Budi menjelaskan, adalah faktor kegemukan, sindrom ovarium polikistik (SOPK) dan rasio lingkar pinggang serta pinggul yang lebih dari 0,72.
"Kegemukan pada perempuan bisa meningkatkan androgen karena kegemukan bisa mengganggu kerja hormon insulin. Namun pertambahan berat badan pada ibu hamil tidak akan meningkatkan hormon androgen," kata dr Budi. Justru, ketika hamil, protein pengikat androgen meningkat. Sedangkan untuk SOPK, sekitar 5-10 persen wanita dalam usia reproduktif memiliki keluhan utama haid tidak teratur dan susah hamil.
Untuk mengatasi hiperandrogen, bisa dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi yang mengandung siproteron asetat. Sebab, siproteron asetat bisa menghambat pembentukan hormon androgen aktif dan meningkatkan produksi protein pengikat hormon androgen.
Terakhir, untuk gejala awal, dr Budi mengingatkan timbulnya jerawat yang disertai haid tidak teratur kemungkinan penyebabnya adalah hiperandrogen. "Kalau perempuan berusia 15-16 tahun mengalami siklus haid yang tidak teratur dan timbul jerawat, bisa jadi penyebabnya adalah hiperandrogen," tuturnya.
Berita lainnya:
Tren Fashion yang Awet Sepanjang Masa: Gaya Monokrom
Trik Make up Singkat untuk Mahasiswi
Kendall Jenner Buat Krim Anti-Jerawat, Dermatolog Akui Ampuh