Dua Metode Bekam yang Berkembang
1. Bekam Kering
Terapis akan menempatkan bahan yang mudah terbakar seperti alkohol atau kertas ke dalam gelas kaca dan membakarnya. Setelah api padam, terapis akan menaruh gelas kaca itu terbalik di atas kulit.
Penurunan suhu setelah bahan terbakar akan menciptakan daya sedot. Ini membuat kulit tertarik ke atas dan memerah. Tanda bahwa pembuluh darah kapiler melebar atau pecah adalah jejak kemerahan di kulit. Metode ini dilakukan sekitar tiga menit.
Bekam kering ini juga bisa dilakukan menggunakan pompa tangan, yakni dengan menarik udara yang di tabung bekam sehingga menciptakan ruang hampa. Kulit yang ada di bawahnya menjadi tersedot ke atas dan memerah.
2. Bekam Basah
Pada tahap awal, cara melakukan bekam basah mirip bekam kering. Yakni dengan menempatkan gelas kaca atau tabung berbentuk seperti lonceng lalu memvakumnya, sehingga kulit tersedot. Sekitar tiga menit kemudian, tabung tersebut dilepas.
Terapis kemudian menusuk-nusuk kulit dengan jarum atau pisau kecil. Setelah beberapa kali tusuk, tabung seperti lonceng itu akan kembali ditaruh di atas kulit dan dipompa. Sedotan tabung tersebut akan membuat darah merah kehitaman keluar dari luka akibat tusukan tadi.
Setelah proses pengeluaran ini dirasa cukup, terapis akan memberikan salep antibiotik untuk mencegah infeksi. Bekas kebiruan akan tertinggal sampai kulit normal kembali sekitar 10 hari kemudian.
WEBMD | NUR ALFIYAH
Berita lainnya:
5 Kebiasaan yang Bikin Cepat Tua
Cara Benar Pesan dan Minum Kopi
5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Keuangan Berantakan