TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah salah satu penyakit yang paling diwaspadai di dunia. Dulu penyakit ini diidentikkan dengan orang-orang lanjut usia, tapi kini siapa pun bisa terserang stroke.
Apakah stroke itu? Stroke adalah penyakit yang menyerang otak. Stroke terjadi bila aliran darah dari otak terhambat, bisa juga karena pendarahan pada atau di sekitar otak. Penyebabnya adalah pembuluh darah yang mengeras, menyempit, atau tersumbat.
Stroke bisa berakibat fatal dan membuat penderitanya lumpuh. Namun sebenarnya 90 persen pemicu stroke adalah gaya hidup yang salah. Berikut ini 10 penyebab terbesar menurut para pakar dari Universitas McMaster di Ontario, Kanada.
1. Tekanan darah tinggi
Lebih dari tiga juta warga Amerika Serikat didiagnosis menderita tekanan darah tinggi, rata-rata di atas 140/90. Kondisi kronis itu membuat darah menekan dinding arteri. Menurunkan tekanan darah berarti juga menurunkan risiko terserang stroke hingga 48 persen dan bisa dilakukan dengan cara mengurangi asupan garam.
2. Kurang berolahraga
Risiko untuk terserang stroke bisa turun 36 persen bila orang rajin berolahraga atau beraktivitas fisik. Tak perlu olahraga berat, cukup berjalan kaki selama 30 menit tiga kali seminggu.
3. Makanan tak sehat
Mengkonsumsi makanan sehat akan mengurangi risiko terkena stroke hingga 19 persen. Pilih makanan yang mengandung lebih banyak serat dan kurangi makanan berlemak atau manis.
4. Obesitas
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan obesitas telah berdampak pada kesehatan kardiovaskular jutaan orang. Sekitar 2,1 miliar penduduk bumi mengalami obesitas.
5. Merokok
Berhenti merokok akan menurunkan risiko stroke hingga 12 persen. Merokok bisa menyebabkan kerusakan pada bagian dalam pembuluh darah dan membuat lemak menumpuk sehingga bisa mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
6. Penyakit jantung
Ada dua jenis stroke. Stroke ishemic disebabkan oleh penggumpalan darah dan menjadi 85 persen pemicu stroke. Sisanya adalah stroke hemorrhagic, yang disebabkan oleh pendarahan di otak. Kesehatan jantung adalah salah satu kunci untuk menurunkan risiko stroke hingga 9 persen.
7. Diabetes
Risiko para penderita diabetes terserang stroke lebih tinggi karena lebih mudah mengalami penggumpalan darah. Menghindari diabetes juga berarti menghindari stroke hingga 4 persen dan caranya tentu saja mengurangi makanan manis.
8. Minuman beralkohol
Terlalu banyak minum alkohol bisa mengakibatkan naiknya tekanan darah seseorang, juga memicu terjadinya diabetes dan hipertensi yang bisa berujung stroke. Mengurangi minuman beralkohol memangkas risiko stroke hingga 6 persen.
9. Stres
Hindari stres dan depresi karena bisa mengakibatkan stroke, terutama buat mereka yang berusia lanjut. Stres bisa menuntun orang menjalani gaya hidup tak sehat, seperti merokok, menenggak minuman beralkohol, dan malas beraktivitas. Menghindari stres bisa mengurangi risiko stroke hingga 6 persen.
10. Kolesterol
Kadar kolesterol tinggi dalam darah bisa menyebabkan terjadinya dyslipidaemia, penyumbatan pembuluh darah, menghambat aliran darah ke dan dari jantung, dan berujung stroke. Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi bisa menurunkan risiko stroke hingga 27 persen.
DAILYMAIL | PIPIT