TEMPO.CO, Jakarta - Psikologi RS St. Elisabeth, Semarang, Probowatie Tjondronegoro, mengatakan kunci agar manusia tidak terjangkit demam permainan Pokemon GO adalah mengendalikan diri. "Pokemon GO itu bagian dari teknologi yang menjadi mode. Memang tidak bisa dihindari, tapi bisa dikendalikan. Pengendalian bisa dari eksternal dan internal," katanya di Semarang, Selasa, 19 Juli 2016.
Warga Semarang banyak yang tertular demam Pokemon. Di mana-mana, mudah ditemukan orang berjalan sambil memegang ponsel pintar dan matanya berfokus terhadap perangkat elektronikanya itu. Mereka tengah bermain Pokemon.
Menurut Tjondronegoro, pengendalian secara eksternal biasa dilakukan oleh institusi atau tempat kerja yang melarang jajaran karyawan dan pegawainya bermain Pokemon GO selama jam kerja. "Kan sudah beberapa institusi saya lihat menerapkan seperti itu. Itu rem eksternal. Namun, yang paling penting itu rem internal, yakni diri kita sendiri. Bagaimana kita mengendalikan diri," ucapnya.
Ia menjelaskan, kecenderungan yang terjadi, secara tidak sadar manusia yang dikendalikan oleh permainan Pokemon GO, bukan manusia yang mengendalikannya.
"Bukan Pokemon GO yang memainkan kita, tapi justru kita yang seharusnya mengendalikan permainan itu. Jadi, istilah Jawa-nya, ngerti wayah (tahu waktu). Kapan saatnya kita harus berhenti," tuturnya.
Berita lainnya:
6 Kebiasaan Ini Bikin Kita Kecanduan
Alasan Wanita Karier Rentan Alami Gangguan Fertilitas
Merekam Lewat Gambar
10 Penyebab Migrain, Mulai Makanan sampai Cuaca