Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lamang Tapai, Kenikmatan di Balik Bambu

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Iklan

TEMPO.COJakarta - Lamang tapai menjadi salah satu primadona makanan untuk berbuka puasa. Lihat saja antusiasme konsumen di Pasar Bendungan Hilir dan Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. Bukan apa-apa. Selain rasanya segar, hidangan ini tergolong langka, hanya nongol saat Ramadan.

Lamang tapai merupakan jajanan tradisional asal Sumatera Barat. Bahan dasarnya beras ketan. Di Padang, satu sentra penjualannya ada di Jalan Ahmad Dahlan, Alai. Belasan gerobak lamang tapai berjejer di satu ruas utama kota tersebut. 

Denni, penjual, menguraikan cara membuatnya. Pertama, rendam ketan putih selama dua jam. Lalu cuci bersih. Kemudian siapkan bambu berukuran sekitar 50 sentimeter. Masukkan daun pisang ke dalam bambu tersebut. "Jangan lupa menggunakan daun pandan biar harum," ujarnya. Lalu masukkan ketan. Selanjutnya, tuangkan santan yang telah dicampuri vanili, sekitar satu setengah gelas. 

Supaya ketan matang sempurna, bambu harus melalui tiga posisi pemanggangan. Awalnya, nyaris tegak. Setelah ujung bambu berubah warna, miringkan. Posisi terakhir adalah rebah. Total pemanggangan sekitar 1,5 jam.

Untuk membuat tapai alias tape, kukus ketan hitam selama satu setengah jam. Setelah tidak ada panas sama sekali, taburi ketan dengan ragi yang telah dihancurkan menjadi bubuk. Bungkus dengan daun pisang. "Endapkan selama satu hari satu malam," kata Denni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini, lamang tapai siap dihidangkan. Keluarkan ketan putih dari bambu, iris sesuai dengan porsi yang diinginkan, siram tapai. Satu batang—biasanya jadi sekitar 50 potong—dihargai Rp 50 ribu. Sedangkan tapai dijual Rp 5.000 per bungkus. Perbandingannya, satu bambu butuh tiga bungkus tape. "Enak. Karena manis dan bercampur asam," tutur Yogi, pembeli. 

ANDRI EL FARUQI (PADANG)

Berita lainnya:
5 Cara Selfie ala Dian Sastro
Alasan Anak Muda Gemar Berfoto Selfie
Pria Idaman Tiba-tiba Menjauhi Anda? Mungkin Ini Sebabnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

8 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

9 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

10 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

11 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

13 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

15 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

23 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

25 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

28 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

29 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.