TEMPO.CO, Jakarta - Lama malang melintang di dunia hiburan, Imelda Fransisca akhirnya memutuskan terjun ke bisnis keluarga. Terhitung sejak setahun lalu, Anak ketiga Au Bintoro, pendiri Grup Olympic ini aktif membantu sang ayah mengelola anak perusahaan yang bergerak di bidang properti, yaitu Olympic Development atau PT Bogorindo Cemerlang.
Sebelumnya, wanita kelahiran tahun 1982 ini lebih aktif dalam kegiatan sosial dan industri hiburan. Ia pernah menjadi pembawa acara di stasiun televisi swasta, membintangi iklan, dan memenangi ajang kontes kecantikan Miss Indonesia 2005, serta menjadi duta pendidikan di tahun 2009. Tak hanya itu, lulusan Ohio University, Amerika Serikat ini juga hobi menulis. Setidaknya, sudah ada dua buku yang ia tulis, yaitu You Can Be Anything and Make Changes dan Modern Mama.
Sebagian besar berkisah tentang pengalaman hidupnya. Di buku You Can Be Anything and Make Changes misalnya, ia bercerita tentang masa kelamnya ketika masih anak-anak. Di usia 9 tahun ia mendapat kekerasan verbal dan fisik dari orang tua asuhnya ketika sedang mengenyam pendidikan di Singapura. Dalam buku tersebut ia juga menceritakan perjuangannya melawan kegemukan yang mengakibatkan dirinya menderita penyakit anoreksia.
Sebagai seorang wanita yang tangguh, sejak lulus kuliah Imelda sudah bertekad untuk mandiri. Ia tidak mau terlena dengan kemudahan akses yang diberikan orang tua. Ia ingin mencari jati dirinya lebih dulu sebelum mencemplungkan diri di bisnis keluarga. “Saya kembali ke bisnis keluarga setelah 10 tahun kerja ikut orang. Sebetulnya, kalau dipikir, saya akan lebih mudah bergabung dengan perusahaan keluarga. Tapi saya tidak ingin seperti itu,” tuturnya.
Barulah tahun lalu, ia memenuhi ajakan ayahnya untuk terjun ke bisnis keluarga. Tawaran tersebut, ia ceritakan, sudah sering dilontarkan sang ayah sejak jauh-jauh hari. Imelda sadar pada akhirnya sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai anak untuk melanjutkan bisnis keluarga, sama halnya dengan kedua kakaknya yang telah lebih dulu terjun di bisnis keluarga, Olympic Furniture. “Saat ini saya menempati posisi sebagai Direktur Operasional Olympic Development. Memang awalnya cukup menantang. Tapi ayah berpesan, agar saya jangan terlalu melihat pada tantangan, tetapi lihatlah pada kesempatan,” ungkapnya.
Tidak mudah, lanjut Imeda, beradaptasi dengan jabatan yang diembannya. Beruntung ia dibantu oleh tim dan manajemen yang kuat. “Saya tidak mungkin bisa semua secara langsung. Ibaratnya saya ini masuk dalam perusahaan keluarga seperti bayi yang baru dan tidak bisa apa-apa, saya tetap harus belajar, tapi waktu belajarnya yang harus dipercepat,” ujar Imelda.
Kebetulan ia merupakan tipe orang yang sudah terbiasa belajar cepat dan bermodal nekat seperti ayahnya. Berbagai sumber ia gunakan sebagai referensi pembelajaran, baik dari pengalaman maupun bahan bacaan. Ia bahkan sering melakukan pencarian di Google melalui gadget ketika mengikuti rapat yang kerap menggunakan istilah yang bersifat teknis. “Tapi sekarang sudah tidak perlu lagi, karena sudah terbiasa. Kalau dulu ada istilah apa yang saya tidak paham, saya langsung Google,” Imelda bercerita.
Imelda berharap keberadaannya di Olympic Development bisa memberikan nilai tambah. “Visi saya adalah good product, affordable price, dan good investment,” Imelda menandaskan.
Berita lainnya:
Bentuk Hidung Dian Sastro Jadi Idaman Perempuan Indonesia
Begini Saran Psikolog agar Anda Sukses Berbisnis MLM
Pria Idaman Tiba-tiba Menjauhi Anda? Mungkin Ini Sebabnya